Dalam kitab primbon Jawa kuno, doanya seperti ini:
"Duh gusti ingkang moho peparing
kulo niat sedekah
kurono panjenengan
mugio jenengan paring jembar rezeki kulo
lan jenengan tebihaken saking sengkolo.
Artinya::
"Duh gusti yang maha pemurah
saya niat sedekah
karena panjenengan
mudah-mudahan Tuhan yang maha kuasa memberikan jembar rezeki saya dan juga memudahkan segala urusan saya dan terjauh dari marabahaya.
Setelah dibacakan doa tersebut, kemudian tiupkan ke uang yang akan kita sedekahkan tadi.
Lalu kita keluar dari rumah untuk mencari tempat yang aman dan tidak ada orang yang dapat melihat jika kita memberikan uang.
Atau sebenarnya uang tersebut kita buang, entah itu di jalan, depan masjid, di depan gang rumah-rumah desa dan jangan sampai ada orang yang tau.
Setelah membuang uang tersebut, kita tidak boleh memikirkan apa-apa. Tidak usah berharap mendapatkan ganti apa-apa dari Tuhan yang maha kuasa.
Lupakan saja dan anggap uang tersebut sudah hilang. Urusan siapa yang menemukan uang kita tadi tidak usah dipikirkan, biarkan Tuhan yang maha kuasa yang menentukan uang tersebut ditemukan oleh siapa.