Kisah, Mitos dan Fakta! Nikah Ngalor Ngulon Adalah Pernikahan Terlarang Dan Merenggut Nyawa di Pulau Jawa?

- 9 Januari 2022, 14:05 WIB
ilustrasi Pernikahan
ilustrasi Pernikahan /Pixabay.com/Bingodesigns

PORTAL SULUT -  Menurut Ki Bagus Wijaya merupakan pakar batu mustika mengatakan, terkadang pernikahan itu ada batas-batas weton, ataupun mitos-mitos yang dianut masyarakat Jawa. Salah satu yang paling terkenal adalah larangan menikah Ngalor Ngulon.

“Ngalor ngulon adalah sebutan pernikahan yang dilakukan akan dilarang, ketika Si laki-laki akan mendapatkan jodohnya, calon jodohnya arahnya adalah Ngalor Ngulon atau alias barat laut,”kata Ki Bagus Wijaya dikutip Portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube Kamus Misteri.

Lanjut Ki Bagus Wijaya, disini mitosnya jika dilarang menikah dengan larangan Ngalor Ngulon atau Utara ke barat si kedua mempelai akan dirasakan sengkolonya, marabahaya akan datang pernikahannya banyak cobaan, susah dalam ekonomi dan masih banyak yang mitos-mitos buruk yang menghantui.

Baca Juga: Lagi-lagi Ramalan Soal Artis Meninggal Dunia, Tigor Otadan: Artis Duo Meninggalnya Cukup Tragis

“Ketika itu dilarang Menurut anda apakah anda sekarang merasakan? atau mengalami hal ini.”

Ki Bagus Wijaya akan ceritakan sedikit Beberapa kisah dari Kliennya sebagainya contoh salah satu Kliennya kaya kemudian dia mapan punya segalanya sudah siap nikah tapi tak bisa karna Ngalor Ngulon.

“Memang umurnya sudah 32  ingin menikah tapi disitu sih calon mertua melarang, karena arahnya Ngalor Ngulon. Dilarang akhirnya gagal padahal orang mapan, kemudian si calonnya ini juga tanggung jawab tapi kenapa karena tadi takut akan marabahaya yang ditimbulkan,”ungkap Ki Bagus Wijaya.

Contoh lagi di Jombang suatu hal yang unik dan mungkin menggelikan ini terjadi, ada seorang pemuda yang ingin menikah. Kemudian dari orang tua itu melarang karena arahnya Ngalor Ngulon tapi arah si wanita bukan disitu hanya tempat kosnya bukan tempat tinggalnya.

“ini malah lucu sih goblok sopo ini loh jadi ada arahan-arahan mitos-mitos yang tersebar, tapi tidak pakai atau logika, hanya diikuti tapi tidak bisa berpikir itu logikanya gimana ya?,”tutur Ki Bagus Wijaya.

Halaman:

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x