Begini Isi Perjanjian Syekh Subakir dan Semar yang Jadi Pemicu Kiamat Kubro, Akankah Terjadi?

- 1 Januari 2022, 17:00 WIB
ilustrasi kiamat
ilustrasi kiamat /JG/Juniar/Gambar oleh Thomas Breher

Singkat cerita Sabdopalon pun mengijinkan dengan beberapa syarat.

Sabdopalon : Baiklah jika begitu tapi dengan syarat-syarat yang harus kalian patuhi

Syekh Subakir: Apa syaratnya itu wahai sang danyang tanah Jawa.

Sabdopalon: Pertama jangan ada pemaksaan agama, dharma, atau kepercayaan.

Kedua jika hendak membuat bangunan tempat pemujaan atau ibadah Buatlah yang bangunan luarnya tampak Cakra atau gaya Hindu Jawa walau isinya dalamnya Islam.

Jika mendirikan kerajaan Islam maka Ratu yang pertama harus dari anak campuran, maksud campuran adalah jika bapaknya Hindu maka ibunya Islam, jika bapaknya Islam maka ibunya harus Hindu.

keempat Jangan jadikan wong Jowo berubah menjadi orang Arab atau parsi biarkan mereka tetap menjadi orang Jawa dengan kebudayaan Jawa walau agamanya Islam.

Karena agama atau saya sebut adalah Dharma yaitu lelaku hidup atau budi pekerti.

hati-hati jika sampai orang Jawa hilang Jawanya, hilang kepribadiannya, hilang budi pekerti yang adiluhur maka aku akan datang lagi, ingat itu 500 tahun lagi jika sarat-sarat ini kau abaikan, aku akan muncul membuat goro-goro.

Syekh Subakir: Oh baiklah, syarat pertama sampai keempat aku setujui, namun khusus sarat keempat Betapapun, aku dengan kawan-kawanku akan tetap menghormati dan melestarikan budaya Jawa yang adiluhur ini.
Namun jika suatu saat kelak karena perkembangan zaman dan ada perubahan maka tentu itu bukan dalam kuasaku lagi."

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah