Network
PORTAL SULUT - Dalam satu wilayah pasti ada laki - laki dan perempuan.
Tapi, bagaimana jika di salah satu wilayah tidak ada laki - laki sama sekali hanya ada perempuan.
Dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari channel youtube Datafakta, ada beberapa wilayah di dunia yang hanya dihuni oleh perempuan.
Baca Juga: Seram, Pasar para Dukun Sedunia, sampai Ada yang Jual Potongan Tubuh Manusia
Kenapa bisa begitu ? Apakah para perempuan ini tidak butuh laki - laki ? Berikut penjelasannya.
1. Jinwar, Suriah
Sebuah wilayah otonomi di Suriah, terdapat desa khusus, perempuan dan anak - anak. Mereka adalah korban konflik yang melarikan diri dari kekacauan.
Pembangunan pada desa ini pun,masih baru dimulai pada 15 November 2016, beberapa tahun lalu seluruh wilayah ini berada dalam bayang - bayang negara irak dan syam atau ISIS.
Ribuan orang dibantai dan ribuan perempuan diculik untuk dijadikan budak, setelah itu para perempuan kurdi melakukan aksi perlawanan angkat senjata untuk melawan kelompok ekstremis.
Perempuan ini pun melihat desa mereka sebagai kelanjutan revolusi perempuan, dan mereka mengaku tidak butuh laki laki, mereka bisa hidup dengan bertani dan menjual hasil panen.
Selain perempuan korban perang, ada juga yang bercerai dan perempuan yang memilih untuk hidup jauh dari laki - laki.
2. Noiva Do Cordeiro, Brasil
Pada akhir abad ke 19 seorang wanita bernama Maria Saint Senoria Delima, ia dipaksa menikah dengan laki - laki oleh orang tuanya.
Singkat cerita, karena dikucilkan dan dicap sebagai pezinah, dia pergi ke satu daerah pada tahun 1891, daerah itulah dikenal dengan Noiva Do Cordeiro, ia menamainya sendiri. Dan tinggal disana bersama perempuan lajang lainnya, yang ia rangkul.
Pernah ada laki laki yang menikah dengan perempuan dari desa Noiva Do Cordeiro, dan laki laki ini selalu mengatur setiap apa yang dilakuakn oleh perempuan itu.
Sehingga, ketika wanita itu meninggal, perempuan dari desa ini memutuskan untuk tidak lagi harus menuruti semuah perintah laki laki.
Mereka punya keyakinan bahwa bisa membangun kota tanpa bantuan laki - laki.
Setelah itu peraturan ketat dibuat, kaum adam tidak bisa memasuki desa Noiva Do Cordeiro, namun perempuan disini bukannya tidak menikah.
Beberapa mereka ada yang sudah berkeluarga, dan hanya bekerja di Noiva Do Cordeiro dan kembali akhir pekan untuk bertemu suaminya.
Baca Juga: Bisa Beli Istri di Pasar Ini, 6 Pasar Paling Unik, Ekstrim dan Berbahaya di Dunia
3.Umoja, Kenya
Budaya patriarki dapat membunuh perempuan Kenya, dan diperparah dengan keberadaan tentara inggris di samburu.
Pada tahun 90-an ada lebih 600 laporan perempuan kenya yang diperkosa oleh tentara Inggris.
Bukannya mendapat dukungan, tapi mereka malah dikucilkan, dan dinggap mencoreng nama keluarga dan diusir dari rumah.
Pengusiran juga didasarkan pada tuduhan korban bisa menularkan penyakit kelamin, dan di tahun itu, seorang korban KDRT, bernama Rebeca Lolosoli bertemu dengan Jane Noomungen Lengope.
Keduanya bertemu dengan perempuan korban pemerkosaan dan saling berbagi cerita.
Akhirnya mereka sepakat membangun desa Umoja Waso, dengan bantuan Kementrian kebudayaan warisan Kenya.
Perempuan kenya yang kabur karena pemerkosaan, KDRT, dan dipaksa kawin, dapat membangun kembali kehidupannya di dewa Umoja dengam sistem matriarki.
4. Supershe Island, Finlandia
Supershe Island, merupakan pulau pribadi milik perempuan bernama Kristina Roth. Dan tahun 2018 dia membuka akses kunjungan, namun hanya perempuan yang diizinkan masuk.
Alasan Roth adalah, agar perempuan bisa fokus kepada dirinya sendiri. Ide ini muncul saat dia berkunjung ke Kalabasas, California.
Dia memperhatikan perempuan yang sibuk memakai make up agar terlihat cantik dihadapan laki - laki.
Dan dipulau ini, para perempuan tidak akan memperhatikan penampilan ketika ada laki - laki disekitar mereka.
Komunitas supershe island, bersifat global dan memiliki sekitar 3000 anggota pada tahun 2018.
Sejunlah fasilitas, seperti sauna, spa dan kamar yang didekorasi dengan indah ada disana. Dam juga meliputi kegiatan kesehatan, seperti, yoga dan meditasi.
Namun untuk menikmati fasilitas yang ada tidaklah mudah, pengunjung pulau membayar sekitar 49 juta.
5. Kihnu, Estonia
Kebiasaan para laki laki yang ada di pulau kihnu, untuk merantau, atau pergi melaut. Membuat perempuan di Kihnu mengambil peran ganda yang melampaui kebiasaan tradisional.
Para perempuan ini, melakukan aktifitas harian seperti laki - laki, mereka juga mengambil peran penting dalam kegiatan penting lainnya.
Namun, semakin populernya budaya merantau dikalangan anak muda di kihnu, membuat populasi penduduk pulau terus menyusut, sehingga budaya matriarki terancam punah.
Baca Juga: Bisa Beli Istri, Inilah Pasar Unik dan Aneh yang Ada di Dunia
6. Pulau Tonduk, Indonesia
Sebuah pulau yang terletak di kepulauan Kangean, kabupaten sumenep, Madura, yang juga dikenal sebagai pulau putih.
Mayortitas 3000 jiwa penduduk di pulau Tonduk adalah perempuan, laki laki di pulau ini memiliki kebiasaan merantau, dan pergi berbulan - bulan ke laut, sehingga membuat laki - laki sulit ditemukan di pulau tonduk.
Dan bebeapa kebiasaan melaut yang tidak menggunakan alat keselamatan, membuat laki - laki mengalami cacat fisik, sehingga banyak perempuan mengambil peran laki - laki untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.
7. Sakaka, Arab Saudi
Aturan di Sakaka, untuk memisahkan perempuan dan laki - laki, terkait aturan agama yang tidak membolehkan keduanya berbaur tanpa ikatan pernikahan.
Para perempuan Sakaka, diawasi dengan ketat, terhadapa kehadiran laki - laki. Mereka juga dilarang berpakaian modis, artinya tetap menjaga aurat meski hanya ada perempuan di kawasan tersebut.
Itulah beberapa wilayah yang hanya dihuni oleh perempuan, dan hal ini membuktikan bahwa perempuan bisa menghapua dominasi laki - laki jika diberi ruang, lalu bagaimana anda menanggapi budaya matriarki tersebut ?.***
