Pasca Semeru, 2022 Pulau Jawa Tidak Akan Terbelah, Ini Makna Tersembunyi Ramalan Jayabaya

- 19 Desember 2021, 09:57 WIB
Foto: Denny Darko/Tangkap Layar YouTube Denny Darko
Foto: Denny Darko/Tangkap Layar YouTube Denny Darko /

PORTAL SULUT - Pasca Erupsi Gunung Semeru, jagad maya dihebohkan dengan 2022 Pulau Jawa akan terbelah.

Setelah tragedi letusan Gunung Semeru, tentunya juga tak henti masyarakat saling mendoakan keselamatan pada warga sekitar.

Tak hanya itu, ucapan duka dan belangsungkawa pun tak henti dilontarkan oleh masyarakat Indonesia terkait warga yang terkena erupsinya Gunung Semeru.

Baca Juga: SAKTI! 5 Weton Penguasa Alam Gaib, Jin dan Setan Kalang Kabut

Nah, pada setiap gunung meletus di Pulau Jawa seringkali dikaitkan dengan ramalan Jayabaya.

Ramalan Jayabaya yang sering dikaitkan adalah terbelahnya pulau Jawa jadi 2.

Sebelumnya perlu diketahui, ramalan Jayabaya ditulis langsung oleh raja Kediri.

Raja Kediri yaitu Prabu Jayabaya pada tahun 1935 sampai 1957, selain menjadi raja ucapannya yang dianggap sebagai ramalan masa depan.

Untuk kepercayaan pulau Jawa akan terbelahnya jadi 2 hal tersebut tidaklah salah.

Karena, pasca letusan gunung menurut ramalan Jayabaya akan menbuat pulau Jawa terbelah jadi 2.

Terkait ramalan Jayabaya ini, mentalis dan ahli tarot Denny Darko menyampaikan makna tersembunyi didalamnya.

"Dalam ramlan Jayabaya ada tertulis memutus pulau Jawa untuk kedua kalinya," ucapnya melalui kanal YouTube Denny Darko yang dikutip Portal Sulut.

Ia mengatakan, apapun yang akan terjadi dengan gunung-gunung di pulau Jawa selalu diidentikan dengan patahnya menjadi 2 bagian.

Akan tetapi, menurut Denny, patahnya pulau Jawa pertama yaitu saat terjadinya gunung Krakatau meletus.

"Seperti diketahui bersama, Jawa dan Sumatera dahulu menyatu. Saat krakatau meletus maka ada selat antara pulau Jawa dan Sumatera, kemudian gunung krakatau ada ditengahnya," kata Denny Darko

Lanjutnya, untuk Pulau Jawa yang terbelah bukan karena Gunung Semeru, dalam ramalan Jayabaya yang dimaksudkan adalah gunung Slamet ini akan meletus maka akan terbelah menjadi dua.

Akan tetapi, ada kata-kata 'kedua kalinya'.

"Jadi mungkinkah pulau Jawa akan terbelah menjadi 2 'kedua kali', sehingga ada selat antara Jawa A dan Jawa B?," katanya

Denny menjelaskan, terbelahnya pulau Jawa menjadi yang pertama sebenarnya sudah terjadi.

"Pulau Jawa sudah terpecah saat terjadi perang Bubat, inilah yang membuat seakan pulau Jawa ada suku Sunda dan suku Jawa," terang Denny Darko

Dia menambahkan, mungkin inilah yang dimaksudkan ramalan Jayabaya pulau Jawa sudah terbelah menjadi dua.

Jadi saat orang-orang dipulau Jawa bagian barat tidak menganggap dirinya sebagai bagian dari pulau Jawa secara keseluruhan.

Selain dua suku yang mendominasi di Pulau Jawa, ramalan Jayabaya dapat juga diartikan perbedaan pandangan politik masyarakat yang terjadi tahun depan.

Selain dua suku yang mendominasi di Pulau Jawa, ramalan Jayabaya dapat juga diartikan perbedaan pandangan politik masyarakat yang terjadi tahun depan.

Baca Juga: Parade Telanjang Badan hingga Sumo dengan Mahluk Gaib, Inilah 5 Festival Paling Aneh di Jepang

"Tetapi ramalan yang termasuk di Jayabaya hanyalah sebuah upaya. Apapun yang terjadi tetap membutuhkan restu dari Sang Kuasa," Terang Denny Darko

Ia menegaskan, jika ramalan adalah hal yang sifatnya multitafsir, perbedaan pendapat tentang makna atau arti ramalan Jayabaya adalah hal yang lumrah.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x