7 Fakta Unik Gunung Semeru, Dari Gas Beracun Hingga Tempat Tingal Flora dan Fauna

- 15 Desember 2021, 18:29 WIB
Ilustrasi Foto Udara Letusan Gunung Semeru
Ilustrasi Foto Udara Letusan Gunung Semeru /Pixabay/

Ada beberapa gunung di dalam Kaldera Gunung Tengger antara lain: Gunung Bromo (2.392 m), Gunung Batok (2.470 m), Gunung Kursi (2.581 m), Gunung Watangan (2.662 m), dan Gunung Widodaren (2.650m). Selain itu, terdapat empat buah danau (ranu) cantik yaitu Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, dan Ranu Darungan.

Dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru banyak menyimpan jenis flora dan fauna, tercatat ada 1.025 jenis flora dan 38 jenis fauna yang semuanya dilindungi lewat Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa yang terdiri dari 24 jenis aves, 11 jenis mamalia, 1 jenis reptil, dan 2 jenis insekta.

Tumbuhan yang berada di sekitar Gunung Semeru memiliki banyak beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominiasi oleh pohon cemara, akasia, pinus, dan jenis Jamuju. Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominasi oleh kirinyuh, alang-alang, tembelekan, harendong dan edelwiss putih. Edelwis juga banyak ditemukan di lereng-lereng menuju puncak Semeru. Terdapat pula beberapa jenis anggrek endemik yang hidup di sekitar Gunung Semeru bagian selatan.

Baca Juga: Inilah 4 Amalan Pak Roh, Pemilik Rumah Utuh Meski Dihantam Erupsi Gunung Semeru Desember 2021

Sedangkan hewan yang menghuni Gunung Semeru antara lain macan kumbang, budeng, luwak, kijang, kancil, dan lain lain. Tidak hanya itu, di Ranu Kumbolo terdapat belibis yang masih hidup liar.

6. Punya danau Yang Indah
Semeru juga mempunyai Danau yang terletak di ketinggian 2.389 mdpl. Ranu Kumbolo menjadikannya Salah satu spot yang paling populer di Gunung Semeru, Danau ini dikelilingi perbukitan hijau. Para pendaki yang berkemah di sini dapat menyaksikan pemandangan matahari terbit di antara dua bukit.

7. Habitat ideal bagi elang Jawa
Di area Kawasan TNBTS secara keseluruhan adalah habitat idel bagiu elang jawa. Hal itu juga disebut dengan Nisaetus bartelsi, untuk berkembang biak. “Berdasarkan kajian habitat, TNBTS merupakan habitat ideal untuk pengembangbiakkan elang Jawa,” Ucap Plt Kepala Balai Besar TNBTS Novita Kusuma Wardani,

Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui TNBTS rutin melepasliarkan beberapa ekor elang Jawa dan seekor elang ular bido di kawasan TNBTS.***

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah