Pulau Jawa Sering Banjir dan Akan Pecah! Berikut 8 Ramalan Jayabaya yang Sudah Terbukti Terjadi

- 13 Desember 2021, 12:55 WIB
Ramalan Jayabaya. Pulau Jawa Sering Banjir dan Akan Pecah! Berikut 8 Ramalan Jayabaya yang Sudah Terbukti Terjadi  PORTAL SULUT - Ramalan Jayabaya sering kali disebut memiliki kaitan erat dengan kondisi hingga bencana yang saaat ini sedang terjadi di tanah air.  Dalam kitab Jangka Jayabaya sedikitnya terdapat 8 kejadian yang sudah terbukti terjadi.  Kisah tentang Jayabaya diawali ketika Raja Airlangga membagi kekuasaan menjadi dua yakni Panjalu dan Jenggala.  Selain sebagai pewaris tahta kerajaan yang sah dari Erlangga Jayabaya, juga memiliki berbagai kisah yang menarik banyak perhatian masyarakat.  Jayabaya diyakini merupakan tokoh yang melahirkan kitab ramalan dan hingga kini masih dianggap memiliki tuah serta dipercaya masih berlaku yakni kitab Jangka Jayabaya.  Salah satu ramalan Jayabaya yang paling tersohor adalah soal para pemimpin negeri ini.   Banyak yang yakin dan percaya dengan ramalan tersebut hal ini karena pemimpin di negeri ini sesuai dengan apa yang ditulis Jayabaya yakni notonogoro.   Namun selain notonegoro, Raja Kediri ini juga memiliki beberapa ramalan lainnya, ramalan itu kemudian diyakini dan benar-benar terjadi.    Seperti yang dilansir Portalsulut.com di kanal YouTube RMV Media, berikut ini adalah 8 ramalan Jayabaya yang sudah terbukti dan saat ini masih terjadi di tanah air.  1. Pulau Jawa akan terpecah-pecah   Dalam penelitian yang dilakukan oleh Profesor Arysio Santos PHD dalam bukunya Atlantis the Lost Continent Finally Found, disebutkan Atlantis adalah negeri tropis yang berlimpah mineral dan kekayaan hayati.   Namun segala kemewahan itu lenyap tersapu bencana maha besar yang memisahkan Jawa dari Sumatera.  Menenggelamkannya lebih dari separuh wilayah nusantara, kejadian itu diperkirakan pada sebelas ribu enam ratus tahun yang lalu.  Apa yang diteliti oleh review tersebut menurut ahli sejarah Kediri sebenarnya sudah dijelaskan dalam kitab Jangka Jayabaya.  2. Maraknya Seks Bebas  Raja Jayabaya juga banyak memberikan perlambang dan sindiran yang bisa dibuktikan hingga sekarang contohnya fenomena seks bebas yang hingga kini masih sering terjadi di masyarakat.   Dalam kitab Jangka Jayabaya, pernah diungkapkan bahwa nanti akan banyak kaum laki-laki dan perempuan yang akan kehilangan rasa hormat sampai rasa malu.  Ada lagi yang menarik ungkapan dalam Jangka Jayabaya yakni wong wadon ilang kawirangane wong Lanang ilang perwira.   Artinya banyak perempuan hilang rasa malunya dan banyak laki-laki hilang kehormatannya.   3. Praktik korupsi dimana-mana   Kitab Jangka Jayabaya memprediksi akan terjadi praktik korupsi di tanah air yang dulu masih bernama Nusantara.   Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya pejabat yang haus akan kekuasaan dan melanggar sumpah sumpah jabatannya   Perlambang  adalah akeh janji ora ditepati, akeh wong nglanggar sumpahe dhewe yang artinya banyak orang melanggar janji dan sumpah jabatan yang diartikan untuk para pejabat banyak dilanggar.   Misalnya Hakim berkhianat pejabat yang korupsi dan lain sebagainya.  4. Hilangnya pasar pagi dan munculnya pesawat terbang dan kereta api  Jayabaya bisa memprediksi pasar rakyat yang biasanya ramai di pagi hari kini sudah tidak bisa didengar lagi dalam radius lima kilometer.   Beberapa sindiran tersebut antara lain besuk yen ana kreta tanpa jara, tanah Jawa kalungan wesi prahu mlaku ing dhuwur awang-awang kali ilang kedhunge pasar ilang kumandange, ikut tanda yen tekane zaman Joyoboyo wis cedak.   Kalau diterjemahkan, besok kalau sudah ada kereta berjalan tanpa kuda, tanah Jawa berkalung besi, artinya adanya kereta api.   Perahu berjalan di atas angkasa artinya, terciptanya pesawat terbang, sungai hilang kedungnya artinya kehilangan sumber air dan ini sudah terbukti.   Termasuk pasar hilang kumandangnya yang dimana zaman dahulu pasar di pagi hari seperti suara lebah karena pedagang dan pembeli bisa terdengar di radius lima kilometer.  5. Trend orang mencari pesugihan   Selain memprediksi munculnya teknologi pesawat terbang dan kereta api, dalam kitab Jangka Jayabaya juga mengatakan akan maraknya fenomena orang-orang tergila-gila dengan pesugihan karena mereka malas untuk bekerja mencari uang.   Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada kerasa izin, luwih uta mangapusi, wegah nyambut gawe kepengen kepenak, umbar napsu angkara murka, gede keke durhaka.  Artinya banyak orang yang bekerja baik-baik merasa malu, lebih utama menipu, banyak orang yang malas bekerja tapi ingin kaya, banyak orang mengumbar nafsu angkara murka dan memperbesar perbuatan durhaka.  6. Pulau Jawa sering terjadi banjir   Ramalan ini benar-benar terjadi parah di Pulau Jawa hingga kini, Raja Jayabaya sudah memprediksi sejak dulu bahwa pulau Jawa akan banyak digenangi banjir.   Zaman itu disebut olehnya zaman kala tirto zaman kalah tirto atau zaman air di Jawa sering terjadi banjir karena Sanghyang Raja Kano yang bertahta di negara purwocarito sering menata batu besar untuk membendung kali dan bengawan.   Hal ini dihitung mulai tahun 301 sampai dengan 400 tahun surya atau mulai tahun 310 sampai 412 tahun chandra.   7. Notonogoro   Salah satu ramalan Jayabaya yang paling tersohor adalah soal para pemimpin negeri ini.   Ramalan Jayabaya menyebut bahwa pemimpin Indonesia yang berarti Presiden adalah notonegoro.   Banyak yang percaya dan meyakini dengan ramalan tersebut hal ini karena pemimpin di negeri ini sesuai dengan apa yang ditulis Jayabaya yakni notonegoro.   8. Datangnya bangsa Jepang  Akan ada kulit kuning lepaskan Indonesia dari kekejaman kulit putih.  Sakari ono takjub merasakan kesegaran air kelapa yang membasahi tenggorokannya, inilah pertama kalinya anggota Batalyon 153 Angkatan Darat kekaisaran Jepang itu merasakan air kelapa muda.   Ono muda begitu terkesan dengan keramahan penduduk di Cilacap Jawa Tengah walau tidak banyak interaksi dan terbatas kendala bahasa, Ono merasa disambut baik di Pulau Jawa.   Ono kemudian mengerti masyarakat begitu mempercayai ramalan Jayabaya akan ada orang-orang kate berkulit kuning yang akan melepaskan pendudukan Indonesia dari kekejaman bangsa kulit putih.   Mereka percaya orang  itu adalah tentara Jepang, Rahmat ono adalah tentara Jepang terakhir yang memihak Republik Indonesia.  Itulah 8 ramalan Jayabaya yang sudah terbukti dan hingga saat ini masih terjadi di tanah air.*
Ramalan Jayabaya. Pulau Jawa Sering Banjir dan Akan Pecah! Berikut 8 Ramalan Jayabaya yang Sudah Terbukti Terjadi PORTAL SULUT - Ramalan Jayabaya sering kali disebut memiliki kaitan erat dengan kondisi hingga bencana yang saaat ini sedang terjadi di tanah air. Dalam kitab Jangka Jayabaya sedikitnya terdapat 8 kejadian yang sudah terbukti terjadi. Kisah tentang Jayabaya diawali ketika Raja Airlangga membagi kekuasaan menjadi dua yakni Panjalu dan Jenggala. Selain sebagai pewaris tahta kerajaan yang sah dari Erlangga Jayabaya, juga memiliki berbagai kisah yang menarik banyak perhatian masyarakat. Jayabaya diyakini merupakan tokoh yang melahirkan kitab ramalan dan hingga kini masih dianggap memiliki tuah serta dipercaya masih berlaku yakni kitab Jangka Jayabaya. Salah satu ramalan Jayabaya yang paling tersohor adalah soal para pemimpin negeri ini. Banyak yang yakin dan percaya dengan ramalan tersebut hal ini karena pemimpin di negeri ini sesuai dengan apa yang ditulis Jayabaya yakni notonogoro. Namun selain notonegoro, Raja Kediri ini juga memiliki beberapa ramalan lainnya, ramalan itu kemudian diyakini dan benar-benar terjadi. Seperti yang dilansir Portalsulut.com di kanal YouTube RMV Media, berikut ini adalah 8 ramalan Jayabaya yang sudah terbukti dan saat ini masih terjadi di tanah air. 1. Pulau Jawa akan terpecah-pecah Dalam penelitian yang dilakukan oleh Profesor Arysio Santos PHD dalam bukunya Atlantis the Lost Continent Finally Found, disebutkan Atlantis adalah negeri tropis yang berlimpah mineral dan kekayaan hayati. Namun segala kemewahan itu lenyap tersapu bencana maha besar yang memisahkan Jawa dari Sumatera. Menenggelamkannya lebih dari separuh wilayah nusantara, kejadian itu diperkirakan pada sebelas ribu enam ratus tahun yang lalu. Apa yang diteliti oleh review tersebut menurut ahli sejarah Kediri sebenarnya sudah dijelaskan dalam kitab Jangka Jayabaya. 2. Maraknya Seks Bebas Raja Jayabaya juga banyak memberikan perlambang dan sindiran yang bisa dibuktikan hingga sekarang contohnya fenomena seks bebas yang hingga kini masih sering terjadi di masyarakat. Dalam kitab Jangka Jayabaya, pernah diungkapkan bahwa nanti akan banyak kaum laki-laki dan perempuan yang akan kehilangan rasa hormat sampai rasa malu. Ada lagi yang menarik ungkapan dalam Jangka Jayabaya yakni wong wadon ilang kawirangane wong Lanang ilang perwira. Artinya banyak perempuan hilang rasa malunya dan banyak laki-laki hilang kehormatannya. 3. Praktik korupsi dimana-mana Kitab Jangka Jayabaya memprediksi akan terjadi praktik korupsi di tanah air yang dulu masih bernama Nusantara. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya pejabat yang haus akan kekuasaan dan melanggar sumpah sumpah jabatannya Perlambang adalah akeh janji ora ditepati, akeh wong nglanggar sumpahe dhewe yang artinya banyak orang melanggar janji dan sumpah jabatan yang diartikan untuk para pejabat banyak dilanggar. Misalnya Hakim berkhianat pejabat yang korupsi dan lain sebagainya. 4. Hilangnya pasar pagi dan munculnya pesawat terbang dan kereta api Jayabaya bisa memprediksi pasar rakyat yang biasanya ramai di pagi hari kini sudah tidak bisa didengar lagi dalam radius lima kilometer. Beberapa sindiran tersebut antara lain besuk yen ana kreta tanpa jara, tanah Jawa kalungan wesi prahu mlaku ing dhuwur awang-awang kali ilang kedhunge pasar ilang kumandange, ikut tanda yen tekane zaman Joyoboyo wis cedak. Kalau diterjemahkan, besok kalau sudah ada kereta berjalan tanpa kuda, tanah Jawa berkalung besi, artinya adanya kereta api. Perahu berjalan di atas angkasa artinya, terciptanya pesawat terbang, sungai hilang kedungnya artinya kehilangan sumber air dan ini sudah terbukti. Termasuk pasar hilang kumandangnya yang dimana zaman dahulu pasar di pagi hari seperti suara lebah karena pedagang dan pembeli bisa terdengar di radius lima kilometer. 5. Trend orang mencari pesugihan Selain memprediksi munculnya teknologi pesawat terbang dan kereta api, dalam kitab Jangka Jayabaya juga mengatakan akan maraknya fenomena orang-orang tergila-gila dengan pesugihan karena mereka malas untuk bekerja mencari uang. Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada kerasa izin, luwih uta mangapusi, wegah nyambut gawe kepengen kepenak, umbar napsu angkara murka, gede keke durhaka. Artinya banyak orang yang bekerja baik-baik merasa malu, lebih utama menipu, banyak orang yang malas bekerja tapi ingin kaya, banyak orang mengumbar nafsu angkara murka dan memperbesar perbuatan durhaka. 6. Pulau Jawa sering terjadi banjir Ramalan ini benar-benar terjadi parah di Pulau Jawa hingga kini, Raja Jayabaya sudah memprediksi sejak dulu bahwa pulau Jawa akan banyak digenangi banjir. Zaman itu disebut olehnya zaman kala tirto zaman kalah tirto atau zaman air di Jawa sering terjadi banjir karena Sanghyang Raja Kano yang bertahta di negara purwocarito sering menata batu besar untuk membendung kali dan bengawan. Hal ini dihitung mulai tahun 301 sampai dengan 400 tahun surya atau mulai tahun 310 sampai 412 tahun chandra. 7. Notonogoro Salah satu ramalan Jayabaya yang paling tersohor adalah soal para pemimpin negeri ini. Ramalan Jayabaya menyebut bahwa pemimpin Indonesia yang berarti Presiden adalah notonegoro. Banyak yang percaya dan meyakini dengan ramalan tersebut hal ini karena pemimpin di negeri ini sesuai dengan apa yang ditulis Jayabaya yakni notonegoro. 8. Datangnya bangsa Jepang Akan ada kulit kuning lepaskan Indonesia dari kekejaman kulit putih. Sakari ono takjub merasakan kesegaran air kelapa yang membasahi tenggorokannya, inilah pertama kalinya anggota Batalyon 153 Angkatan Darat kekaisaran Jepang itu merasakan air kelapa muda. Ono muda begitu terkesan dengan keramahan penduduk di Cilacap Jawa Tengah walau tidak banyak interaksi dan terbatas kendala bahasa, Ono merasa disambut baik di Pulau Jawa. Ono kemudian mengerti masyarakat begitu mempercayai ramalan Jayabaya akan ada orang-orang kate berkulit kuning yang akan melepaskan pendudukan Indonesia dari kekejaman bangsa kulit putih. Mereka percaya orang itu adalah tentara Jepang, Rahmat ono adalah tentara Jepang terakhir yang memihak Republik Indonesia. Itulah 8 ramalan Jayabaya yang sudah terbukti dan hingga saat ini masih terjadi di tanah air.* /

PORTAL SULUT - Ramalan Jayabaya sering kali disebut memiliki kaitan erat dengan kondisi hingga bencana yang saaat ini sedang terjadi di tanah air.

Dalam kitab Jangka Jayabaya sedikitnya terdapat 8 kejadian yang sudah terbukti terjadi.

Kisah tentang Jayabaya diawali ketika Raja Airlangga membagi kekuasaan menjadi dua yakni Panjalu dan Jenggala.

Baca Juga: WAJIB TAHU ! Kisah Semeru Pakunya Pulau Jawa, Legenda Sabdo Palon, Noyo Genggong, Tanda Kehancuran Pulau Jawa

Selain sebagai pewaris tahta kerajaan yang sah dari Erlangga Jayabaya, juga memiliki berbagai kisah yang menarik banyak perhatian masyarakat.

Jayabaya diyakini merupakan tokoh yang melahirkan kitab ramalan dan hingga kini masih dianggap memiliki tuah serta dipercaya masih berlaku yakni kitab Jangka Jayabaya.

Salah satu ramalan Jayabaya yang paling tersohor adalah soal para pemimpin negeri ini.

Banyak yang yakin dan percaya dengan ramalan
tersebut hal ini karena pemimpin di negeri ini sesuai dengan apa yang ditulis Jayabaya yakni notonogoro.

Namun selain notonegoro, Raja Kediri ini juga
memiliki beberapa ramalan lainnya, ramalan itu kemudian diyakini dan benar-benar terjadi.

Halaman:

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah