CATAT ! 6 Pantangan Saat Berdagang Menurut Primbon Jawa, Nomor 4 Tidak Disadari

- 25 November 2021, 18:51 WIB
Ilustrasi 6 Pantangan Saat Berdagang Menurut Primbon Jawa
Ilustrasi 6 Pantangan Saat Berdagang Menurut Primbon Jawa /Pixabay/

PORTAL SULUT - Bagi yang sedang berdagang, ada yang perlu catat tentang pantangan bagi pedagang, menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa tidak hanya selalu tentang hitungan weton atau neptu untuk rezeki, keberuntungan dan jodoh. Namun pantangan berdagangpun ditulis dalam Primbon Jawa.

Primbon Jawa merupakan pedoman bagi masyarakat Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam beraktifitas maupun saat melakukan usaha berdagang.

Baca Juga: TERBONGKAR! Doa Pemanggil Uang, Rezeki Datang dari Segala Penjuru, Baca Setiap Malam

Kemudian, bagi yang sedang menjalankan usaha atau berdagang ada beberapa pantangan yang harus diketahui agar dagangannya menjadi laris menurut Primbon Jawa.

Nah, apa saja pantangan dalam berjualan tersebut?

Dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal youtube Dewi Sundari Kejawen.

Berikut 6 pantangan yang perlu diperhatikan pedagang:

1. Orang minta garam.

Ada orang datang untuk meminta garam pada saat membuka tokoh, atau istilahnya buka dasar. Maka jangan diberikan, meskipun tetangga sendiri.

Orang zaman dulu bilang, ini akan membuat dagangan anda tidak akan laku sepanjang hari.

Kalaupun misalnya, ada orang yang datang meminta garam. Maka memintalah orang tersebut untuk menunggu sampai sudah mendapatkan pembeli dihari tersebut, baru kemudian boleh anda kasih.

Dikatakan, bahwa ketika orang datang meminta garam hal ini akan turut menarik rezeki dagangan anda.

Baca Juga: Sulit Jatuh Susah dan Banyak Rezeki, Tiga Weton Berjaya di Desember 2021 Kata Primbon Jawa

2. Berhutang.

Ketika anda baru membuka toko dan ada orang yang datang berhutang jangan diberikan.

Jika anda memberikan hutang padahal dagangan belum laku sama sekali, hal ini dipercaya akan menjadikan dagangan menjadi sepanjang hari. Banyak yang datang hanya untuk berhutang saja.

3. Orang yang mondar mandir di tempat usaha.

Bila sebelum atau sewaktu membuka tokoh, ada orang yang nampak atau seperti mengelilingi tempat jualan anda.

Terlihat mondar mandir atau kolar kilir tidak jelas maka ajaklah orang tersebut untuk duduk, kemudian berikan orang tersebut makanan.

Akan tetapi, jangan berikan barang dagangan anda. Jadi misalkan yang anda jual adalah makanan, maka berikanlah makanan yang anda bawah dari rumah bukan yang untuk dijual.

Orang zaman dulu mengatakan, ini merupakan pertanda bahwa orang tersebut memiliki niat untuk menyalahi usaha anda, agar usaha sepi dan tidak didatangi pembeli.

Baca Juga: Susah Dapat Rezeki? 8 Kebiasaan Ini Masalahnya Menurut Primbon Jawa.

4. Pantangan meludah.

Jangan meludah didepan tokoh atau warung anda sendiri.

Hal ini dipercaya akan menghilangkan keberuntungan sehingga toko atau tempat usaha menjadi sepi.

5. Uang pertama hasil dagangan.

Uang pertama yang didapatkan hari itu jangan dipakai untuk pengembalian, simpanlah sampai warung tutup baru setelah itu boleh dipakai.

Hal semacam ini bisa dimanfaatkan untuk menarik pembeli dari tempat usaha anda.

Itulah mengapa, sering kita lihat ada yang pedagang yang sengaja mengibaskan uang hasil pertamanya pada barang dagangan, sambil mengatakan supaya laris.

6. Jangan melewati rumah yang berkabung.

Ketika anda berangkat berjualan dan melewati rumah orang yang sedang berkabung, maka sebaliknya untuk berputar mencari jalan lain.

Hal ini juga dipercaya menjadi pantangan, karena akan membuat dagangan menjadi sepi.

Demikian penjelasan pantangan berdagang menurut primbon Jawa.

tetapi mungkin juga anda pernah mendengar pantangan lain seputar membuka usaha, terkadang beda daerah beda pantangan yang diterapkan.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x