"Jadi nggak memikirkan pengen pulang, pengen apa. Jadi pikiran kosong," cerita Gibran.
Anehnya kembali, disekitaran sungai itu, Gibran melihat seakan ada perkampungan yang ramai dengan kesibukan orang.
"Jadi kaya ramai kaya daerah," tukasnya.
"Terus ada ibu-ibu yang nyamperin, beri makan ya gak diterima," katanya menambahkan.
Ketika itu dia ditawarkan makan hingga 4 kali dalam satu hari oleh sosok ibu-ibu yang tidak dikenalinya.
"Jadi Gibran tuh di sungai jalanan?" tutur Jo menanyakan kembali.
"Jadi jalanan tuh muter terus, nggak sampai-sampai, nggak ada ujungnya," jawab Gibran.
"Jadi itu kaya beberapa waktu saja, ada malam, malam Jumat," paparkan Gibran.
"Malam Jumat itu hujan lebat, jadi membuat tempat berteduh dari daun-daunan," terang Gibran.
Jo lalu bertanya, sepanjang 5 hari Gibran hilang, apa yang dilakukan untuk tetap bertahan hidup.