Network
PORTAL SULUT - Berikut 5 weton paling penentang dan berwatak keras menurut Primbon Jawa.
Kitab Primbon Jawa kembali menguak kepribadian pemilik weton, kali ini tentang mereka yang berjiwa penentang dan berwatak keras.
Orang-orang atau pemilik weton dengan kepribadian penentang dan berwatak keras, menurut Primbon Jawa, kerap terlibat perselisihan dengan orang lain meski pemicunya hanya sepele.
Baca Juga: 10 Weton Istri Setia dan Tidak Mudah Selingkuh, Rumah Tangga Awet Sampai Tua, Istri Kamu Masuk?
Seperti diketahui, setiap orang tentu saja memiliki sisi pemberontak di dalam dirinya, seperti dilihat dari weton lahir menurut Primbon Jawa.
Meski begitu beberapa orang memiliki kecenderungan memberontak lebih besar dari yang lainnya.
Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kepribadian seseorang tersebut, seperti digambarkan dalam kitab Primbon Jawa.
Berdasarkan weton lahirnya ternyata ada beberapa weton berjiwa pemberontak yang dikenal paling penentang dan berwatak keras.
Meski tidak semua orang percaya, anggap saja apa yang disampaikan ini sebagai tambahan pengetahuan Anda dan tetap melestarikan warisan kebudayaan leluhur untuk menjaga jati diri bangsa.
Dilansir PortalSulut.PikiranRakyat.com dari tayangan video di kanal YouTube Naura Komputer, berikut 5 weton paling penentang dan berwatak keras menurut Primbon Jawa:
1. Minggu Wage
Orang yang memiliki weton Minggu Wage cenderung penentang dan berwatak keras.
Menurut Primbon Jawa, pemilik weton Minggu Wage ini seperti angin, di mana mereka tidak akan mudah terpengaruh oleh siapapun.
Bahkan ketika memiliki keinginan kuat, weton ini cenderung tak tergoyahkan oleh pilihannya.
Tak hanya itu, mereka juga berjiwa pemberontak ketika diberikan saran yang bertolak belakang dengan keinginannya, dan weton ini tak segan untuk menentangnya.
Baca Juga: 9 Ciri-ciri Khodam Leluhur Sakti Mendampingi Anda, Menurut Primbon Jawa
2. Senin Kliwon
Selanjutnya waton yang dikenal paling penentang dan berwatak keras yakni weton Senin Kliwon.
Menurut Primbon Jawa, mereka mudah curiga terhadap orang lain, terlebih kepada orang yang baru dikenalnya.
Jika weton ini sudah marah maka mereka akan menjadi orang yang penentang terhadap pendapat orang lain, terlebih yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Selain itu, weton Senin Kliwon memiliki kepribadian seperti bunga, di mana kepribadian itu memiliki sikap yang baik untuk menyeimbangkan watak kerasnya.
3. Senin Wage
Pemilik weton Senin Wage juga tidak kalah dikenal sebagai weton paling penentang dan berwatak keras.
Selain itu, menurut Primbon Jawa, pemilik weton ini juga sangat mudah tersinggung.
Apabila tersulut amarah sedikit saja, weton Senin Wage langsung mudah terpancing emosi, meskipun sebenarnya hanya masalah kecil.
Pemilik weton ini diibaratkan seperti api yang memiliki jiwa pemberontak, ambisius, dan tinggi hati.
4. Selasa Legi
Pemilik weton Selasa Legi juga dikenal sebagai salah satu weton yang paling penentang dan berwatak keras.
Menurut Primbon Jawa, pemilik weton ini seperti api yang mudah terpancing emosi layaknya api yang berkobar.
Amarah pemilik weton Selasa Legi mudah meluap hanya karena tersinggung, meski dalam konteks bercanda.
Selain itu, ketika diperintah, pemilik weton Selasa Wage juga sangat suka membantah.
Baca Juga: 5 Fakta Kucing Hitam Pembawa Hoki, Keberuntungan dan Mempertemukan Jodoh, Cepat Pelihara!
5. Kamis Legi
Pemilik weton Kamis Legi juga dikenal paling penentang dan berwatak keras.
Menurut kitab Primbon Jawa, pemilik weton ini seperti bintang yang memang dikenal memiliki pesona dan daya tarik tersendiri.
Namun mereka sangat keras dan cenderung angkuh, bahkan cenderung suka membantah.
Mereka juga memiliki kebiasaan penentang dan pemberontak terhadap sesuatu yang menurutnya tidak sejalan dengan pemikirannya.
Demikianlah ramalan kitab Primob Jawa tentang 5 weton yang berjiwa penentang dan berwatak keras.
Yang perlu diingat bahwa ramalan ini tidaklah 100% benar.
Semua tergantung dari usaha yang Anda lakukan dibarengi dengan ikhtiar, kerja keras dan doa, tidak menutup kemungkinan membuat Anda akan lebih baik dibanding yang digambarkan menurut kitab Primbon Jawa.***
