Weton Primbon Jawa di Mata Cak Nun, Menurut Islam Tidak Salah Tapi Ada yang Kamu Wajib Tahu

- 14 September 2021, 11:23 WIB
Cak Nun. /Tangkap Layar
Cak Nun. /Tangkap Layar /instagram.com/@gamelankiaikanjeng /

PORTAL SULUT - Dalam bahasa Jawa, weton merujuk pada kata wetu.

Maka weton merupakan kata yang sudah akrab dalam budaya masyarakat Jawa.

Wetu atau weton berarti lahir atau keluar, yang punya pengaruh kuat untuk masyarakat Jawa.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Rahasia Cara Berdoa Agar Lulus Tes SKD CPNS dan Seleksi Kompetensi PPPK 2021

Weton punya arti penting untuk kepercayaan masyarakat Jawa.

Cak Nun sendiri mengakui arti penting weton bagi masyarakat Jawa.

Dalam salah satu pengajiannya, Cak Nun berkata kita tidak boleh meremehkan Jawa, Sunda, Madura, dan lain sebagainya.

"Bahwa orang Jawa menjadi orang Jawa itu kebenaran Allah. Jadi kebenaran Allah tidak hanya yang tercantum di literasi Al-Quran," tutur Cak Nun sebagaimana dikutip Portalsulut.Pikiran-Rakyat.com dari video yang diunggah di kanal Youtube Sebening Embun pada 14 September 2021.

Orang Jawa, menurut Cak Nun, sah-sah saja mencari kebenaran. Meski prosesnya bisa salah bisa benar.

Cak Nun tidak pernah terus memarahi mereka yang mengimani weton.

Menurutnya itu proses pencarian yang bisa benar dan bisa salah. Cak Nun menghormati pencarian orang Jawa tersebut.

"Dibilang benar tidak bisa. Dibilang salah tidak bisa. Hidup itu di antara benar dan salah. Gitu lho," tutur Cak Nun.

Menurut ayah Sabrang vokalis band Letto itu, hitungan weton itu tidak salah meskipun juga tidak bisa dibenarkan.

Cak Nun memaparkan jalan keluar atau solusi dengan memakai bahasa Jawa. Bahwa jodoh atau tidak jodoh, Al Fatihah jauh lebih kuat dari weton yang kita gunakan. Begitu pun wirid.

"Jadi, bukan hanya kebenaran tunggal. Kebenaran itu tidak tunggal," lanjut Cak Nun.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Berikan Tips Ampuh Agar Rezeki Banyak Hidup Bisa Tenang dan Sukses. Cek Disini

"Kebenaran itu macam-macam. Semuanya digabungkan menjadi satu komprehensif dan keutuhan di dalam hidup kita," pungkas Cak Nun dengan nada sejuk.

Jadi dari perspektif keislaman yang dianut Cak Nun weton memang tidak salah.

Weton primbon Jawa adalah salah satu jenis kebenaran yang lahir dari pergulatan batin manusia. Ajaran Islam juga salah satu kebenaran.

Kebenaran dalam pendapat Cak Nun memang majemuk, bukan sesuatu yang tunggal.

Tapi mengandalkan weton tanpa memperkuat Al Fatihah dan wirid juga tidak membuat ikhtiar menjadi lebih maksimal.

Sistem perhitungan weton ini kerap dipakai masyarakat Jawa untuk menentukan sesuatu dalam hidup..

Entah berkaitan dengan jodoh, nasib, panen, atau masa tanam.

Tidak sedikit yang mengaku hubungan cinta mereka kandas karena perkara weton.

Orang Jawa bakal mendasarkan pada hari yang berjumlah tujuh dan pasaran berjumlah lima dalam tradisi weton demi menentukan hari baik.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x