Islam dan Sains: Refleksi Obrolan Hangat Habib Husein Ja’far Al Hadar dan Gita Wirjawan

- 2 September 2021, 14:43 WIB
Habib Husein Ja’far
Habib Husein Ja’far /Tangkap layar/Twitter/@Habib_Jafar

Sebagai contoh teori bumi datar, sebagian orang Islam dan umat beragama lainnya meyakini bahwa bumi itu datar.

Hal itu merupakan kecelakaan-kecelekaan yang buruk bagi peradaban jika dipikirkan secara serius.

Lantas, apa jadinya bumi jika dikelola oleh orang-orang yan bukan ahli pada bidangnya?

Baca Juga: Begini Hukum Islam Ketika Istri Menolak Berhubungan Intim dengan Suami

Salah satu kecelakaannya misalnya, ketika terjadi bencana ekologis, orang beranggapan bahwa solusinya adalah teologis. Anggap saja ada banjir disuatu daera atau kota, orang akan beranggapan bencana tersebut terjadi karena banyak orang bermaksiat di sana. Namun masalah sebenarnya bukan itu, masalahnya adalah masalah ekologis seperti buang sampah sembarangan dan lain sebagainya.

Nah, salah mendeteksi masalah akan menyebabkan salah juga membuat solusinya. Dan hal ini akan menibulkan rentetan masalah berikutnya.

Independensi

Jika Islam dan Sains jalan sendiri-sendiri, ini juga bermasalah. Karena Agama dan Sains mempunyai ikatan untuk saling berhubungan.

Agama itu mengontrol sains agar selalu bermoral. Contoh ditemukan nuklir, biar tidak dijadikan bom untuk membinasakn orang, maka perlu agama.

Sebaliknya, agam butuh sains untuk menjamin agar agama bersih dari mitologi-mitologi. Tanpa sains, agama isinya hanya mitos-mitos yang berisi tentang keyakinan-keyakinan. Oleh sebab itu perlu diverifikasi lewat sains.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah