Ternyata Danau Toba Dulunya adalah Gunung Berapi, Letusannya 100 Kali Lipat dari Krakatau dan Tambora

25 Desember 2021, 07:10 WIB
Ilustrasi.Ternyata Danau Toba Dulunya adalah Gunung Berapi, Letusannya 100 Kali Lipat dari Krakatau dan Tambora /Instagram @magelang/

PORTAL SULUT – Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung berapi.

Dengan begitu, peristiwa erupsi atau letusan gunung berapi bukanlah hal yang mustahil di Indonesia.

Teranyar, pada awal Desember 2021, gunung Semeru erupsi dan mengeluarkan material vukanik.

Tak pelak, kejadian ini menimbulkan banyak korban, baik korban harta mau pun korban harta benda.

Baca Juga: Lebih Dahsyat dari Semeru dan Krakatau: Letusan Gunung Tambora Pernah Gelapkan Bumi

Tanpa bermaksud mengesampingkan dampak bencana gunung Semeru, ternyata ada erupsi gunung berapi yang lebih mengerikan dari itu.

Itu adalah letusan gunung Krakatau pada 1883 dan gunung Tambora pada 1815.

Namun, adakah yang lebih dahsyat dari Krakatau dan Tambora?

Ada. Itu adalah letusan gunung berapi Toba. Namun, tentunya letusan ini tidak terjadi pada zaman modern.

Toba yang kini adalah danau, ternyata dulunya adalah gunung berapi super atau super volcano.

Dikutip dari kanal Youtube Kok Bisa? Pada Sabtu, 25 Desember 2021, berikut penjelasan mengenai erupsi gunung berapi Toba.

Letusan gunung berapi Toba adalah yang terbesar dalam 2 juta tahun terakhir.

Saking besarnya, tercipta kawah sampai 90 km panjangnya.

Sebagai pembanding, letusan Krakatau 1883 mengakibatkan gelombang tsunami 40 meter.

Namun itu pun masih kalah dengan Tambora tahun 1815 yang abunya menyelimuti bumi dan mengakibatkan setahun tanpa musim panas.

Baca Juga: Pesan Tersembunyi dari Legenda Gunung Semeru, Pulau Jawa akan Terombang-ambing?

Nah, letusan gunung berapi Toba adalah 100 kali lipat dari letusan Krakatau dan Tambora.

Gunung berapi Toba pun tercatat 4 kali mengalami erupsi dalam 1 juta tahun terakhir, yakni letusan pertama (1,2 juta tahun SM), letusan kedua (800 ribu tahun SM), letusan ketiga (500 ribu tahun SM), dan letusan keempat (72 ribu tahun SM).

Meski banyak perdebatan mengenai teori tentang letusan Toba yang hampir menyebabkan kepunahan manusia, namun yang jelas erupsi gunung berapi Toba punya dampak super ngeri buat dunia.

Letusan yang berhari-hari membuat abu vulkanik melayang di angkasa. Dengan begitu, sinar matahari tidak sampai ke bumi.

Hal tersebut mengakibatkan musim dingin panjang melanda bumi hingga puluhan tahun lamanya.

Abu letusannya juga merusak tumbuh-tumbuhan yang mengakibatkan kelaparan bahkan hingga ratusan tahun kemudian.

Baca Juga: NGERI! 5 Gunung Berapi Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Sejarah mencatat, pada saat itu hanya sepertiga populasi yang bisa bertahan atau cuma puluhan ribu aja, yakni 10-30 ribu orang.

Mereka bertahan dengan tinggal di tepi laut yang lebih hangat tepatnya di selatan Afrika.

Dan fakta mengejutkannya, bukti genetik menunjukkan bahwa manusia modern pun lahir dari populasi yang hanya berjumlah ribuan dari sekitar 60.000 tahun yang lalu.

Kini, gunung berapi Toba telah menjelma danau yang tak kalah besarnya.

Nah, itulah fakta mengejutkan dari letusan gunung berapi Toba yang letusannya ratusan kali lipat dari Krakatau dan Tambora.***

Editor: Jaka Prasojo

Tags

Terkini

Terpopuler