Bukan Pelet Bukan Pasang Susuk? Disukai Orang Lain Kurang dari 5 Menit Menurut Ilmu Jawa Kuno

25 Oktober 2021, 20:13 WIB
Ilustrasi sepasang kekasih /Tangkap layar/pixabay.com/Free-photos./

PORTAL SULUT – Mbah Yadi selaku pakar spiritual Jawa membocorkan, kalau Anda bisa membuat diri Anda disukai orang lain kurang dari 5 menit.

Ini merupakan ilmu Jawa kuno yang bukan tergolong pelet bukan pula tergolong pasang susuk.

Dengan ilmu ini, kita bisa memperbaiki hubungan sosial atau hubungan asmara dengan lawan jenis. Niscaya jodoh tidak lari kemana-mana.

Baca Juga: Segera Buang! 6 Benda di Dalam Rumah Ini Penghalang Rezeki dan Bikin Kamu Miskin Permanen Menurut Primbon Jawa 

Selain itu ilmu ini bisa digunakan untuk meningkatkan hubungan bisnis dengan orang lain.

Selain itu dalam keadaan kepepet, kita akan dimudahkan segala urusan yang ada. Sebab persoalan akan selesai karena kita banyak disukai.

Bagaimanakah cara menggunakan ilmu sakti ini?

1. Niat Kang Becik (Harus Punya Niat yang Baik)

Dengan adanya niat yang baik dalam diri kita, maka akan memicu energi positif dari internal tubuh.

Dengan niatan yang baik kita juga bisa menentukan sikap terhadap orang tersebut. Tentu saja di sini adalah sikap yang positif.

2. Pandem Mripate (Kontak Mata)

Kita mesti menatap matanya. Karena dengan memandang mata lawan bicara, maka hati akan membongkar kandungannya dengan sendirinya.

Hal ini membenarkan pepatah yang sering terdengar sehari-hari. Dari mata turun ke hati. Sebab mata dan hati punya korelasi yang sangat dekat.

3. Kudu Tansyah Sumeh (Tidak Boleh Bermuka Masam)

Artinya kita harus selalu tersenyum. Kalau kita tersenyum, maka orang lain akan mendekati kita dengan hati yang senang.

Tapi dengan wajah merengut, orang yang mau mendekati kita saja sudah malas lebih dulu.

Baca Juga: 22 Mimpi Indah Tapi Pertanda Buruk Menurut Primbon Jawa, SEGERA BANGUN!

4. Sebut Pengarane (Memanggil Namanya)

Dengan menyebut namanya, otomatis kita akan semakin akrab. Sebab orang yang disebut namanya akan merasa lebih dihargai.

Dengan begitu akan terjalin komunikasi yang lebih intens lagi. Entah dalam relasi bisnis, dalam pergaulan sosial, atau bahkan dalam asmara mencari jodoh.

5. Padhakke Coro Ngomonge (Samakan Cara Berbicara)

Bisa juga diartikan dengan menyamakan intonasi berbicara. Seumpama lawan bicara berbicara dengan menggebu-gebu, imbangi saja intonasinya.

Sekiranya lawan bicara berkomunikasi dengan lemah lembut, maka imbangi komunikasi dengan nada bicara yang lemah lembut pula.

“Dari sini akan tumbuh chemistry, di mana ketika ada kesamaan gelombang suara … maka akan semakin mulus,” papar Mbah Yadi sebagaimana dikutip Portalsulut.Pikiran-Rakyat.com dari Youtube ESA Production.

Ibaratnya, Anda dengan lawan bicara akan berjalan beriringan seperti berjalan di atas jalan tol yang mulus dan lancer.

Baca Juga: Kamu Sering Sial Dalam Hidup? Pola Kebiasaan Orang yang Selalu Beruntung, Menurut Pakar Psikologi 

6. Padhakke Solah Bawane (Menyamakan Bahasa Tubuh)

Semisal lawan bicara mengangguk, maka Anda pun mengangguk pula dengan tersenyum.

Begitupun bila lawan bicara gestur tubuhnya mengambil minum, maka Anda pun memakai gestur yang sama.

Dengan menyamakan bahasa tubuh dengan lawan bicara, maka terjadi sinkronisasi antara Anda dan lawan bicara Anda.

Dengan begitu maka pasti akan semakin akrab. Anda pun akan disukai oleh orang tersebut.

Karena dia mengerti dengan bahasa tubuh Anda. Sebab Anda memakai bahasa tubuh yang sama dengan yang familiar dengan dia.

7. Temmokke Opo Wae Kang Podo Sang Jroning Wicoro (Mencari Kesamaan)

Ketika berbicara dengan lawan bicara, carilah kesamaan antara Anda dengan yang diajak bicara.

Entah itu kesamaan hobi, kesamaan tim sepak bola favorit, kesamaan tokoh favorit, atau kesamaan-kesamaan lainnya.

Semakin banyak persamaan Anda dengan orang tersebut, maka Anda akan semakin disukai oleh orang tersebut.

“Kebanyakan sekarang kan gak begitu. Orang bicara dunia pertanian, panjenengan malah bicara dunia digital,” contoh Mbah Yadi.

Baca Juga: 12 Weton Saldo ATM-nya Bisa Milyaran Usia 50 Tahun, Rezeki Setinggi Gunung Seluas Jagad Raya

8. Gelem Ngrungokke Kabeh Omongane (Menjadi Pendengar yang Baik)

Jadilah pendengar yang baik kepada orang lain. Jangan memotong pembicaraannya. Niscaya lawan bicara merasa dihargai.

Sebab kebanyakan orang lebih butuh didengarkan. Dengan begitu akan terbentuk sinkronisasi antara Anda dan lawan bicara.

Orang tersebut akan menaruh hati pada Anda, akan semakin salut kepada Anda.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler