PORTAL SULUT – Untuk sukseskan MotoGP Mandalika yang mulai digelar Jumat, 18 Maret 2022, pawang hujan pun turun tangan, siapa sosok pawang hujan tersebut?
Gelaran MotoGP Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), event internasional yang wajib sukses penyelenggaraannya.
Berbagai upaya dilakukan penyelenggara dan pemerintah, termasuk bagaimana agar cuaca mendukung.
Baca Juga: Mulai Jumat 18 Maret 2022 Pagi, Ini Jadwal MotoGP Mandalika dan Link Live Streaming
Seperti event internasional lainya yakni Asian Games 2018 dan AFC U-19 2018 di Senayan, Jakarta, jasa pawang hujan pun digunakan.
Meski berbau klenik dan mistis, namun pawang hujan diyakini bisa membantu.
Nah, di MotoGP Mandalika, pawang hujan yang hadir di sana adalah sosok yang sudah cukup terkenal.
Dia adalah Rara Istiati Wulandari, pawang hujan asal Bali kelahiran 22 Oktober 1983.
Baca Juga: Kapan THR dan Gaji 13 ASN 2022 Dibayarkan? Simak Ini Kata Pemerintah
Menurut berbagai informasi yang dihimpun Portalsulut.com, Rara Istiati Wulandari diminta panitia penyelenggara MotoGP Mandalika untuk mengendalikan hujan.
Penyelenggaran berharap agar tak turun hujan di Mandalika saat event MotoGP berlangsung hingga Minggu, 20 Maret 2022.
Ternyata sosok Rara Istiati Wulandari bukanlah pawang hujan sembarangan.
Ia juga dikenal sebagai seorang indigo, ahli tarot, dan paranormal.
Terkait dengan keterlibatannya di MotoGP Mandalika, Rara Istiati Wulandari, mengkonfirmasi itu di akun Instagram miliknya @rara_cahayatarotindigo.
Baca Juga: Inilah 7 Shio Kebanjiran Rezeki dan Mendadak Kaya Menurut Ramalan, Cek Sekarang
"Atas kasih sayang Allah Tuhan YME doa bersama tim kerja dan komunikasi Channelling lintas alam dimensional alat bisa kembali berfungsi Terimakaish...#mandalika" tulis Rara Istiati Wulandari.
Dalam foto yang ia unggah, Rara duduk di pinggir lintasan sirkuit Mandalika sambil memegang wadah berisi dupa.
Wajahnya tampak serius dan mata memandangi dupa. Tampaknya ia sedang membacakan doa-doa.
MotoGP Mandalika sendiri akan mulai digelar 18- 20 Maret 2022. Apakah hujan turun atau tidak, publik Indonesia berharap pelaksanaannya sukses.***