Solar Storm Atau Badai Matahari di Tahun 2024, KIAMAT INTERNET, Pernah Terjadi di Tahun 1859 atau Carrington

- 13 Januari 2024, 20:59 WIB
Solar Storm Atau Badai Matahari di Tahun 2024, KIAMAT INTERNET, Pernah Terjadi di Tahun 1859 atau Carrington
Solar Storm Atau Badai Matahari di Tahun 2024, KIAMAT INTERNET, Pernah Terjadi di Tahun 1859 atau Carrington /YouTube @SISI TERANG


PORTAL SULUT - Heboh fenomena Solar Storm Atau Badai Matahari yang diprediksi bakal terjadi di tahun 2024 ini.

Warganet ramai membahas fenomena solar storm atau badai matahari akan terjadi pada 2024 dan membuat bumi gelap selama 17 hari

Fenomena Solar Storm Atau Badai Matahari viral di TikTok. Lantas seperti apa kengerian jika terjadi Solar Storm Atau Badai Matahari?

Baca Juga: Maret Dibuka, Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di Tiap Instansi Daerah, Ada Formasi Lulusan SMA

Benarkan akan terjadi kiamat internet?

Peristiwa Solar Storm Atau Badai Matahari pernah terjadi di tahun 1859 atau yang lebih dikenal dengan Carrington.

Pada 2 September 1859, bumi mengalami badai geomagnetik ekstrem yang dikenal sebagai peristiwa Carrington. Peristiwa Carrington menyebabkan gangguan pada jaringan listrik seluruh dunia.

Dilansir dari EarthSky, peristiwa Carrington menyebabkan kompas di laut tidak berfungsi sehingga mengakibatkan beberapa kapal hilang lantaran hilang arah. Jaringan telegraf seluruh dunia mengalami gangguan akiabat peristiwa Carrington.

Peristiwa Carrington adalah dampak dari badai geomagnetik matahari yang paling besar.

Peristiwa Carrington diambil dari nama Richard Carrington, seorang astronom Inggris terkenal pada abad ke-19 yang fokus meneliti matahari.

Dia meneliti posisi kutub utara dan selatan matahari. Dia merupakan orang pertama yang mengetahui bahwa matahari tidak berotasi sebagai benda padat, namun materi matahari berputar lebih cepat di ekuator matahari dibandingkan di kutub-kutubnya.

Ia menemukan bahwa bintik hitam di permukaan matahari, yang disebut bintik matahari, bervariasi pada garis lintang selama siklus matahari 11 tahun. Dia bersama rekannya Richard Hodgson melihat jilatan api matahari pertama yang cukup dahsyat.

Pada hari pertama bulan September 1859, dia sedang mengamati bintik matahari dan melihat kilatan cahaya terang. Apa yang dilihatt Carrington itu diyakini sebagai corona mass ejection (CME), letusan dahsyat di dekat permukaan matahari.

Carrington segera melaporkan kilatan cahaya tersebut ke Royal Astronomical Society. Ketika partikel matahari bergerak cepat melakukan perjalanan melintasi ruang angkasa menuju Bumi, hal ini menyebabkan medan geomagnetik menjadi rusak.

Ledakan partikel matahari menghantam, menekan dan merusak magnetosfer bumi, melepaskan sekitar 1.026 elektron volt energi.

Baca Juga: Syarat Operator Sekolah, Tenaga Administrasi Sekolah, Penjaga Sekolah Bisa Ikut PPPK 2024: Pengalaman 2 Tahun

Jumlah energi ini setara dengan bom nuklir berkekuatan 10 megaton. Jumlah energi ini juga sama dengan jumlah energi yang dilepaskan matahari dalam waktu sekitar 10 detik.

Peristiwa ini merupakan peristiwa Matahari terkuat yang pernah tercatat. Dampaknya begitu luar biasa merusak jaringan teknologi di Bumi.

Badai geomagnetik ekstrem mereda keesokan harinya. Jaringan telegraf di seluruh dunia diperbaiki. Aurora cemerlang memudar dari pandangan, dan dunia kembali normal. Namun kisah peristiwa Carrington tersebut masih tetap ada hingga saat ini.

Lantas bagaimana dengan tahun 2024?

Pada tanggal 25 Oktober 2023, SWPC Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (SWPC) milik Administrasi Atmosfer akhirnya mengeluarkan revisi prediksi untuk Solar Cycle 25 dan mengakui perkiraan awalnya keliru (akhir 2024).

Artinya, itu tidak lagi bisa diandalkan untuk jadwal eksplorasi ruang angkasa.

Pembaruan menyatakan bahwa aktivitas matahari akan meningkat lebih cepat dan mencapai puncaknya pada tingkat suhu yang lebih tinggi dari perkiraan awal. Matahari maksimum akan dimulai antara Januari hingga Oktober 2024.

Nmaun ada versi lain adanya kiamat internet. Baru-baru ini NASA merilis peringatan mengenai kemungkinan terjadinya kiamat internet.

Ilmuwan NASA memperingatkan bahwa kiamat internet yang diprediksi terjadi pada waktu dekat ini bisa menyebabkan internet collaps selama beberapa bulan.

"NASA memperingatkan kiamat internet yang dapat menonaktifkan internet selama berbulan-bulan," tulis narasi yang beredar di media sosial.

Kemungkinannya, kiamat internet ini bisa terjadi pada 2025 karena adanya badai matahari. Akibatnya, orang-orang akan offline karena tak ada internet yang bisa diakses.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x