Rocky Gerung Sepakat Kritik Gielbran Ketua BEM UGM, Ini Pendapatnya Kepada Jokowi dan PDIP

- 19 Desember 2023, 15:09 WIB
Foto Baliho dan Gielbran Muhammad Noor/capture instagram
Foto Baliho dan Gielbran Muhammad Noor/capture instagram /

PORTAL SULUT - Dalam suasana ketegangan politik yang semakin meningkat, Rocky Gerung, seorang filsuf dan akademisi terkemuka di Indonesia, mengemukakan saran kontroversialnya terkait kecurangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sarannya adalah agar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meniru langkah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan menobatkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader paling memalukan.

Saran ini diajukan oleh Rocky Gerung sebagai tanggapan terhadap pernyataan Todung Mulya Lubis, Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Md.

Baca Juga: Ini Kata UGM Soal Kabar Gielbran Ketua BEM Dikeluarkan dari Kampus Karena Kritik Presiden Jokowi

Todung Mulya Lubis menyebutkan bahwa pelanggaran dalam Pilpres 2024 lebih parah, dan Rocky Gerung menanggapinya dengan menyatakan bahwa Jokowi juga ikut terlibat dalam kecurangan tersebut, mengingat dia merupakan bagian dari proses pemilu.

Rocky Gerung menekankan bahwa selama kepemimpinan Jokowi, ketidakjujuran dalam Pemilu terus berlangsung. Menurutnya, rezim Jokowi menciptakan dampak rezimentasi dan ketidakjujuran dalam pemilu sebagai bagian dari keinginan Jokowi untuk mempertahankan kekuasaan.

Ia mengklaim bahwa hal ini juga terjadi pada pemilihan tahun 2019, di mana Prabowo Subianto dihadapi dengan ketidakjujuran.

Dengan penuh semangat, filsuf ini mengemukakan pendapatnya tentang penanganan pernyataan Todung oleh PDIP.

Menurutnya, jika PDIP melihat ini sebagai bentuk kecurangan melalui pernyataan Todung, PDIP harus berbicara langsung dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk membahas tindakan yang harus diambil terhadap Jokowi.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x