Nasib Gielbran Ketua BEM UGM Kini, Akun Instagram Tuai Hujatan, Status Ini Tembus 47 Ribu Komentar

- 16 Desember 2023, 07:25 WIB
Gielbran Muhammad Noor
Gielbran Muhammad Noor /Instagram Gielbran


PORTAL SULUT - Nama Ketua Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Gielbran Muhammad Noortengah jadi sorotan publik usai menyebut Presiden Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, dengan kalimat tak mengenakkan.

Kini usai sebut Jokowi sebagai alumnus paling memalukan, akun instagramnya @gielbranmnoor diserang nitizen.

Bahkan salah satu statusnya tembus 47 ribu komentar, saat ia mengunggah status 1 minggu yang lalu.

Baca Juga: CEK DI SINI Daftar Instansi yang TELAH UMUMKAN Kelulusan PPPK 2023

Status tersebut diberi judul Balihonya Besar, Gagasannya Kecil

"Nirsubstantif dan sok asik. Dua kata yang cukup menggambarkan betapa maraknya baliho-baliho besar di jalanan dewasa ini. Benar, memang bukanlah suatu persoalan ketika para kontestan elektoral menyajikan gimmick dalam berpolitik. Bahkan, gimmick dan politik adalah suatu kesatuan nan padu yang tidak terpisahkan. Gimmick mampu memberikan stimulis yang atraktif bagi masyarakat untuk tertarik terhadap suatu kandidat. Selepas timbul ketertarikan dalam diri masyarakat untuk menggali lebih jauh sosok kontestan tersebut, barulah value dan nilai gagasan milik kontestan dapat diterima oleh masyarakat. Namun, ayolah! Nampaknya para kontestan politik tahun ini terlalu fokus pada kemasan. Sampai-sampai isi dan substansinya ketinggalan.

Tabiat para kontestan elektoral ini menjadi bukti tak terbantahkan bahwasannya mereka memanfaatkan kebodohan masyarakat untuk mendulang suara elektoral. Kontur demografis masyarakat Indonesia yang berada di kelas menengah-ke bawah seakan menjadi celah nikmat kontestan elektoral untuk mengeksploitasi kebodohan publik. Dengan dijejali ribuan gimmick dan tipu daya, masyarakat seakan dihipnotis dan dilenakan oleh para pencari kursi kekuasaan. Nahas betul memang!

Semakin mendekati hari pemilihan, justru intelektualisasi demokrasi semakin jauh terabaikan. Jangan kaget jika semakin lama kota kita yang indah semakin tertutupi oleh baliho besar yang gagasannya kecil. Seakan para kontestan elektoral ini merasa lebih indah daripada kota yang kita huni. Wujud kesombongan nirgagasan!," tulisnya.

Nah status inipun langsung menundang komentar dari warganet.

"Tak tandai mukanya. Udah lulus sarjana apa daftar caleg?," komen salah satu nitizen.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah