Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Wilayah Indonesia

- 7 September 2020, 20:57 WIB
Ilustrasi hari tanpa bayangan.
Ilustrasi hari tanpa bayangan. /PEXELS/Umberto Shaw

 

PORTAL SULUT- Wilayah Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan.
Dimulai tanggal 2 September 2020 sampai Oktober.

Dilansir dari RRI yang dikutip  dari laman BMKG pada Senin 7 September 2020 hari tanpa bayangan adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. 

Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.


Penyebab terjadinya hari tanpa bayangan karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 LU sampai 23,5 LS. 

Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari. Pada tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2020 pukul 10.50 WIB dan 22 September 2020 pukul 20.31 WIB. 

Adapun pada 23 Juni 2020 pukul 04.44 WIB Matahari berada di titik balik Utara dan pada 21 Desember 2020 pukul 17.02 WIB Matahari berada di titik balik Selatan.

Kapan Terjadinya?

Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa. 

Halaman:

Editor: Fandri Mamonto

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah