1. Bank Sentral Amerika pasti akan menaikkan suku bunga acuan untuk meredam inflasi
Pastinya imbal hasil atau hubungannya juga akan semakin meningkat, dengan begini secara otomatis para investor asing yang berinvestasi di Indonesia akan memilih menarik dananya dan memindahkan dananya ke Amerika Serikat, fenomena ini disebut juga dengan Capital Outflow.
2. Banyak investor yang menaruh dananya di Amerika Serikat
Hal tersebut bisa menyebabkan dollar Amerika akan semakin kuat yang mana membuat rupiah melemah bahkan nilai tukar rupiah diprediksi menembus 16.000 per dollar Amerika.
3. Inflasi di Indonesia juga sudah melampaui target Bank Indonesia
Perseptember 2022 inflasi Indonesia mencapai 5,95 persen padahal targetnya di tahun ini sekitar 2 sampai 4 persen.
4. Berkaitan dengan pandemi Covid19
Pada saat pandemi 2020 masyarakat Indonesia melakukan penghematan, akibatnya daya beli menurun dan banyak PHK yang terjadi di berbagai perusahaan.
Padahal konsumsi rumah tangga ini menyumbang lebih dari 50 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia.