Sebagaimana yang dilansir Portalsulut.com di kumparan pada Sabtu 15 Oktober 2022, berikut ulasannya.
Ada tiga hal besar yang jadi penyebab resesi ekonomi global yakni pandemi Covid19, konflik Rusia Ukraina yang tak kunjung usai, dan adanya perubahan iklim.
Ketiga hal inilah yang buat harga minyak mentah dunia melambung tinggi, dengan begitu secara otomatis harga pangan dan komoditas energi pun ikut melonjak yang pasti diikuti dengan harga barang dan jasa yang juga semakin mahal.
Apabila keadaan sudah seperti ini maka Bank Sentral di seluruh negara harus melakukan upaya untuk menstabilkan inflasi.
Adapun upaya yang dilakukan oleh Bank Dunia tersebut yakni dengan cara menaikkan suku bunga acuan.
Dengan mengambil upaya ini, harapannya bunga deposito dan imbal hasil surat berharga juga akan naik sehingga menarik minat masyarakat untuk berbondong-bondong menyimpan uangnya di bank dibandingkan untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Hati-hati, Gara-gara Pembalut Bisa Bikin Kanker Serviks, Ini Penjelasan dr. Ema Surya Pertiwi
Jika sudah begini maka peredaran uang di masyarakat jadi berkurang dan permintaan terhadap barang akan menurun serta diikuti harga yang ikut turun hingga akhirnya tingkat inflasi diharapkan juga menurun.
Dalam proyeksi ekonomi global 2023 yang dikeluarkan IMF, resesi tak hanya akan menggerus negara maju, tapi juga warga negara miskin, dan negara berkembang seperti Indonesia.
Alasan resesi ekonomi global ini bisa terjadi di Indonesia disebabkan oleh 4 hal berikut ini: