Network
PORTAL SULUT – Rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ini telah digelar pada Selasa, 30 Agustus 2022 di rumah dinas salah satu tersangka Ferdy Sambo.
Rekonstruksi dihadiri oleh kelima tersangka, yakni Richard Eliezer (Bharada E), Ricky Rizal (Bripka RR), Kuat Ma’ruf (KM), Ferdy Sambo (FS), dan Putri Candrawathi (PC).
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak mengaku diusir oleh Dirtipidum Bareskrim Polri pada proses tersebut.
Baca Juga: Inilah 9 Gejala Awal Sakit Jantung kata dr. Ema Surya Pertiwi yang Harus Kamu Ketahui
“Tetapi Dirtipidum tanpa alasan kecuali pokoknya penasihat daripada pelapor tidak boleh ada di dalam tempat rekonstruksi, kami hanya boleh di luar saja. Pokoknya diusir keluar, sementara pengacara dari pada tersangka bole Jaksa, LPSK, Komnas HAM, Kompolnas semua boleh,” terang Kamarudin Simanjuntak.
Terkait dengan hal ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, memberikan soal protes yang dilayangkan oleh pengacara Brigadir J lantaran tidak diperbolehkan ikut dalam proses rekonstruksi.
Kata dia, karena pihak kepolisian memang tidak wajib mengundang pengacara korban, maka tidak diizinkan ikut pada proses rekonstruksi.
Baca Juga: Astaga! Makanan Ini Bisa Bikin Mandul dan Kanker, Sebaiknya Hindari Kata dr. Zaidul Akbar
“Ketika rekonstruksi dilakukan ya, mereka (Pengacara Brigadir J) memang tidak harus diundang. Meskipun tidak harus dilarang. Itu sama saja dengan masyarakat biasa,” ungkap Mahfud yang dikutip Portalsulut.com dari PMJ News, 1 Agustus 2022.
Lanjut Mahfud, pada perkara pidana ini yang wajib didampingi pengacara adalah para tersangka.
