Dukung Jenderal Listyo Sigit Prabowo ungkap Kebenaran Kasus Brigadir J, Ulama Minta DPR Jangan Belok-belokan

- 23 Agustus 2022, 19:07 WIB
Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Jenderal Listyo Sigit Prabowo /PMJ News

PORTAL SULUT - Tersangka Irjen Ferdy Sambo yang menjadi dalang otak kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat memberikan dampak yang luar biasa terhadap lembaga kepolisian.

Salah satunya ketika Komisi tiga DPR RI dan menggelar RDP bersama Kemenpolhukam, Kompolnas dan LPSK prihal kasus tersebut.

Akan hal tersebut, beragam respon yang datang dari sejumlah pihak.

Baca Juga: Koleksi 9 Link Twibbon Paling Trending HUT ke-60 TVRI 24 Agustus 2022

Salah satunya datang dari Habib Nabil bin Ridho bin Ali Al Habsyi pimpinan Majelis Burdah Miftahussalamah Bogor.

Habib Nabil mengungkapkan, bahwa Kapolri Jenderal Listiyo Sigit Prabowo merupakan pribadi pemimpin tegas dan sangat profesional serta dekat dengan para ulama.

Dimata habib Nabil langkah yang dilakukan oleh Kapolri sudah benar dalam penanganan kasus Brigadir J dan beliau meminta kepada komisi tiga DPR RI jangan main main dan jangan memancing di air keruh.

"Kapolri sudah benar dan tepat dalam penanganan kasus sambo, jangan plantar plintir itu komisi tiga, harusnya kita bersama dan bersatu memberikan support atas langkah Kapolri yang sudah tegak lurus", Tegas Habib Nabil dikutip Portalsulut.com melalui PMJ News, Rabu 23 Agustus 2022.

Habib Nabil juga berharap agar Kapolri jangan takut dan tetap tegak lurus dalam mengukapkan kebenaran, sebab dibelakangnya banyak Ulama yang mendukung.

"Pak Sigit ga usah ragu dalam mengungkap kasus tersebut dan jangan terganggu dengan kelompok yang cuma mau mancing diair keruh" tambahnya.

Senada dengan habib Nabil ditempat terpisah pengasuh pondok pesantren Tajul Falah Cipanas Lebak Banten KH. Muhammad Suryana juga mengatakan Kapolri tak perlu khawatir dalam bertindak.

Menurutnya, selama hal itu benar untuk menegakkan keadilan dan amar makruf nahi munkar, jangankan Kapolri, siapapun dia walaupun bukan siapa siapa pasti akan kami dan para ulama dukung jika bertindak benar untuk kepentingan umat dan masyarakat.

Baca Juga: Koalisi Parpol Masih Bisa Berubah, Pengamat: Parpol Cenderung Pragmatis Menuju 2024

"Langkah yang diambil pak Sigit sudah tepat, jika ada yang mengganggu kami yang paling depan untuk membela dan menghadapi". tegas KH Suryana.

KH Suryana menambahkan kalau Kapolri adalah figur yang santun namun tetap kredibel dan profesional dibidangnya serta dekat dengan kami ulama, jadi mengganggu kerja dan lingkup tugasnya pak Sigit sehingga berdampak pada kondusifitas kenyamanan dan keamanan masyarakat luas maka kami pasti akan bertindak tambahnya.

Diketahui dalam RDP itu, salah satu dikekemukakan oleh salah satu anggota DPR di Komisi III meminta Kapolri di nonaktifkan perihal kasus tersebut.

Selain itu juga menariknya, pada Senin 22 Agustus 2022 Dewan Perwakilan Rakayat (DPR) Republik Indonesia melalui komisi III menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Menkopolhukam, Kompolnas dan LPSK terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

Dimana dalam RDP tersebut Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam), Mahfud MD dicecer dengan sejumlah pertanyaan oleh anggota dewan komisi III.

Arteri Dachlan misalnya, politisi vokal dari PDI-P ini turut menyentil sejumlah motif yang mencuat.

Dari beberapa hal yang dipertanyakan adalah mengenai isu motif dibalik pembunuhan Brigadir J.

“Setelah itu ada lagi isu yang namanya LGBT. Makin bingung. Setelah itu lagi autopsi dubur. Ini yang saya katakan ini juga perlu, Pak. Saya selalu meyakini yang saya ikuti pemberitaan pemberitaan daripada Prof. Tapi ini juga harus ada hilalnya lagi si operasi dubur. Hilalnya apa?,” ujar Arteria, Senin melalui Parlemen TV.

Sebelumnya, Arteria menanyakan pernyataan Mahfud yang menyebut motif dalam kasus ini sensitif, menjijikan, hanya untuk didengar oleh orang dewasa, tapi seakan akan nonton film porno.

Arteria juga menyinggung pernyataan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto yang menyebut untuk menjaga perasaan para pihak, motif untuk konsumsi penyidik setelah Mahfud melempar pernyataan-pernyataan itu.

Dari pertanyaan itu, Mahfud MD tidak menjawab secara gamblang terkait isu LGBT dan isu dubur tersebut.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah