PORTAL SULUT - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Puan Maharani meminta pemerintah agar terus berkoordinasi dengan World Health Organization (WHO) dalam menghadapi hepatitis akut.
Puan juga mengingatkan pemerintah agar menyiagakan dokter anak dan tenaga medis lainnya di setiap daerah, serta mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk skenario terburuk.
Selain itu, Puan mengimbau masyarakat, khususnya orang tua yang memiliki anak untuk mengantisipasi penyebaran hepatitis akut yang dilaporkan cukup membahayakan bagi anak.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan WHO. Tidak hanya soal memantau perkembangan hepatitis, Kemenkes juga mengikuti pedoman WHO. "Kita monitor perkembangan dan pedoman dari WHO," ujar Nadia.
Terkait dengan penanganan hepatitis, Nadia mengaku pihaknya telah banyak mendapat masukan dan pelajaran dari penanganan pandemi covid-19. Pengalaman berhadapan dengan pandemi juga menjadi modal berharga. Segala sumber daya di bidang kesehatan telah dikerahkan untuk
penangganan pandemi.
"Belajar dari pandemi kemarin, kita bisa melakukan mobilisasi resources (sumber daya) yang ada saat ini," terang Nadia.
Sumber daya itu sangat memungkingkan untuk dialihkan atau diperbantukan untuk mengatasi hepatitis. "Kalau diperlukan," tegasnya.
Baca Juga: Tanggapan Pengamat Soal Capres dari PDIP, Siti Zuhro: Ganjar Harus Hadapi Puan di Internal Partai
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan antisipasi penyebaran hepatitis saat ini masih ditanggani kementerian kesehatan sebagai kementerian teknis. Kemenkes pun telah mengerahkan segala sumberdaya.