MUI Tegaska Warung Kuliner Tidak Perlu Tutup Saat Ramadhan

- 3 April 2022, 15:59 WIB
Ilustrasi makan atau warung kuliner tak perlu tutup selama Ramadhan.
Ilustrasi makan atau warung kuliner tak perlu tutup selama Ramadhan. /Pixabay

 

PORTAL SULUT – Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan mengatakan warung kuliner tidak perlu ditutup selama Ramadhan.

Warung kuliner hanya perlu diatur, mungkin dekoratif ruang makan, agar kegiatan ekonomi UMKM terus berlangsung.

"Kalau ada istilah tutup semua saat Ramadhan, tutup yang mana, harus jelas,” ujar Amirsyah.

Baca Juga: Ini 3 Dosa Terbesar Menurut Ustadz Abdul Somad, Salah Satunya Paling Sering Terjadi

Buya Amirsyah juga menilai dengan adanya pedagang kuliner di bulan Ramadhan sebenarnya merupakan hal yang baik.

Situasi ini akan mendorong perekonomian khususnya UMKM yang ingin bangkit di tengah pandemi Covid-19.

Dia bahkan meminta pihak tertentu agar tidak melakukan sweping warung kuliner yang buka pada siang hari selama bulan Ramadhan.

Pemilik warung kuliner juga harus menghormati orang yang berpuasa.

Baca Juga: Puasa Tapi Tidak Shalat? Ini Penjelasan Menurut Ustadz Abdul Somad

"Begitu pula seharusnya kita dan orang yang berpuasa juga harus saling menghormati" dikutip Portalsulut.pikiran-rakyat.com website resmi mui.or.id pada minggu 3 April 2022.

“Apalagi ada sweeping-sweeping, jangan ada lah. Menurut hemat saya dicari strateginya, dibuat momentum yang pas sehingga di satu sisi tak mengganggu orang yang sedang berbuka. Di sisi lain, penjual makanan bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan," pesan Buya Amirsyah.

Khususnya tempat hiburan, Sekjen MUI menyerukan penutupan sementara. “Lebih baik batalkan tempat hiburan karena mereka fokus beribadah di bulan Ramadhan,” kata Buya Amirsyah.

Tidak hanya itu, Wakil Presiden MUI Anwar Abbas mengatakan, hingga saat ini warung kuliner sering menggunakan tirai untuk menutup warung kulinernya selama Ramadhan agar yang menjalankan puasa tidak terpesona dan tergoda untuk menyantap makanan yang ada di warung tersebut.

Ia melihat pengalaman para pengelola warung kuliner yang berpindah-pindah lokasi usahanya selama Ramadan menjadi arif dan bijak menghormati orang yang berpuasa.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Akan Sukses di Bulan Suci Ramadhan 2022, Ada Zodiakmu?

“Bahkan di bulan Ramadhan pun ada kalanya umat Islam tidak bisa berpuasa, seperti saat bepergian, saat sakit atau masa nifas,” kata Anwar Abbas.

Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Kiai Abdullah Jaidi juga meminta umat Islam untuk saling menghargai perbedaan.

Kiai Abdullah juga mengajak umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa disertai dengan perbanyak amal kebaikan, terutama terhadap masyarakat sekitar.

“Sehingga ibadah puasa tahun ini akan mempunyai makna yang khusus dalam hidup dan kehidupan kita,” katanya.

MUI juga mengimbau kepada seluruh umat Islam agar memaknai perbedaan di bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk menghindari perselisihan. Sebab, kata dia, perbedaan juga merupakan pembawa rahmah.**

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: MUI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah