Kisah Mitologi Gunung Semeru! Sejarah dan Legenda Gunung Semeru

- 11 Desember 2021, 13:36 WIB
Aktivitas Gunung Semeru mulai stabil
Aktivitas Gunung Semeru mulai stabil /Dok. Kominfo Kab Luamajang

PORTAL SULUT - Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dalam kosmologi Hindu, Semeru diartikan sebagai pusat jagat raya.

Menurut legenda, orang-orang menjuluki Semeru sebagai gunung tempat bersemayamnya para dewa.

Gunung Semeru sering diaktualisasikan sebagai wujud kebesaran karena tingginya yang mencapai 3676 Mdpl.

Baca Juga: AWAS!! Selain Semeru, 3 Gunung Berapi Dapat Meletus Dasyat Kapan Saja, Masyarakat Dihimbau Waspada

Eksistensi Semeru tidak hanya ada dalam dokumen Belanda, Karena Semeru telah hadir dalam naskah Kuno yaitu tantu panggelaran dari abad ke-15.

Kehadiran Gunung Semeru dalam naskah tantu panggelaran jadi bukti bahwa Gunung para dewa ini penting dalam peradaban di tanah Jawa.

Dalam naskah tantu paggelaran dikisahkan awal mula Gunung Semeru berasal dari India.

Kala itu pulau Jawa masih terombang-ambing oleh Samudra Hindia.

Norman Edwin Dalam tulisannya di majalah suara alam berjudul pertapaan Kameswara dan prasasti di danau tahun 1992

Kedudukan pulau Jawa saat itu masih belum mantap pada posisi yang sekarang.

Seketika Para Guru Sang Penguasa tunggal memerintahkan para dewa dan raksasa Untuk memindahkan Gunung Mahameru di India sebagai pemberat.

Tujuannya agar pulau Jawa tidak terombang-ambing lagi.

Baik, Dewa dan raksasa langsung melaksanakan perintah, sang Batara Guru Dewa Wisnu menjelma menjadi kura-kura yang besar bukan main lalu mengendong Mahameru.

Dewa Brahma mengubah dirinya menjadi ular yang panjang sekali lalu melilit Gunung Semeru itu agar bisa ditarik ke Tanah Jawa.

Mahameru kemudian diletakkan di bagian barat pulau Jawa.

Karena tak seimbang maka dengan buru-buru mereka memindahkan Gunung Mahameru ke timur.

Dalam perjalanannya beberapa bagian dari Mahameru tercecer dan membentuk Gunung-Gunung di sepanjang pulau Jawa.

Mahameru pun berhasil ditempatkan di sebelah timur akan tetapi masalah belum Lagi selesai karena ternyata Gunung Mahameru itu miring ke arah utara.

Baca Juga: Dibalik Petaka Meletusnya Gunung Semeru, Ada Jaminan untuk Masa Depan Jawa Timur

Diputuskanlah untuk memotong ujung Gunung itu, lalu memindahkannya ke barat laut dan diberi nama Gunung pawitra.

Mahameru itu adalah Gunung Semeru sedangkan pawitra sekarang dikenal sebagai Gunung Pananggungan

Gelar gunung para dewa pun dilegitimasi oleh cerita Gunung Semeru sebagai area pertapaan Dewa Siwa.

Konon untuk memperindah lokasi pertapaan, menurut legenda bahwa Dewa Siwa membuat sebuah danau untuk pemandiannya.

Danau tersebut adalah Ranu Kumbolo, kisah-kisah itu juga diperkuat dengan ditemukannya situs purbakala di sekitar Gunung Semeru yang paling terkenal adalah prasasti di Ranu Kumbolo dan Arca Pada.

Prasasti di Ranu Kumbolo yang berbahasa Jawa kuno diperkirakan telah hadir sejak awal abad ke-12.

Pesan-pesan dalam prasasti berisikan tulisan memperingati kunjungan dari Kamesywara seorang raja dari kerajaan Kediri yang berziarah ke sebuah pemandian Suci diduga Raja pun sempat melakukan pertapaan di kawasan itu.

Orang yang berjasa mengenalkan Semeru ke dunia adalah ahli geologi berkebangsaan Belanda yaitu J.F Clingnet

Ahli geologi ini penasaran dengan legenda Semeru dan dia menjadi orang pertama yang mendaki Gunung Semeru.

Menurut CW Wormser dalam buku Kemewahan Gunung-Gunung tahun 1928.

CW. Wormser menulis Clingnet mendaki Gunung Semeru dari sebelah barat daya lewat Widodaren pada tanggal 19 Oktober tahun 1838.

Jalur itu dikenal sebagai jalur pendakian yang sulit dilalui, akan tetapi setelah pendakian Clignet, para pendaki Eropa lainnya muncul satu demi satu.

Beberapa di antaranya ada nama seorang Ahli botani berkebangsaan Belanda, yaitu FW. Junghun yang telah mendaki Semeru dari Utara lewat gunung Aye - aye gunung ider-ider, dan gunung Kapolo pada tahun 1844.

Sesudahnya, Residen Pasuruan mencoba peruntungan untuk mendaki Semeru namun, pihak residen gagal mencapai puncak.

Perlahan-lahan Gunung Semeru pun menjadi populer.

Kepopuleran itu berkat badan pariwisata bentukan pemerintah Hindia-Belanda, badan wisata dengan akronim BVT itu lalu mencatat Semeru sebagai destinasi wisata wajib dikunjungi jika berkunjung ke pulau Jawa.

Lewat buku panduan yang berjudul Java The Wonderland tahun 1900. Gunung Semeru menjadi destinasi yang banyak dibahas dalam menyebut daerah Jawa Timur.

Baca Juga: Viral Video Penampakan Cahaya Merah di Gunung Semeru, Disebut Pertanda Buruk, Netizen: Itu Mah Drone

Di Tengah perjalanan melewati jalanan mungal sebuah pemandangan luar biasa terlihat dari alam terbuka di bagian Selatan.

Di sana kita melihat sebuah puncak gunung Semeru berdiri dengan anggunya, dan berada dibawah kemegahan sinaran menyilaukan matahari pagi.

Semeru terlihat jelas seperti kita melukis imajinasi dengan warna-warni hidup melukiskan luas langit yang biru, disertai bentangan hutan yang tertutup cemara hijau dalam buku cerita Java The Wonderland.

Untuk mengenang eksistensi Semeru, masyarakat umum masih dapat mengakses catatan harian dari Soe Hok Gie dalam buku Catatan Seorang Demonstran tahun 2008.

Gie yang juga dikenal sebagai seorang aktivis mahasiswa era 1960 an menggambarkan Semeru sebagai tempatnya menemukan kesunyian abadi

Artikel ini dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari channel youtube Pegawai Jalanan.

Kemegahan Semeru juga di ceritakan salah satu band legendaris Indonesia yaitu Dewa 19 yang berjudul Mahameru tahun 1994.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah