Guswanto memaparkan, siklon tropis teratai sendiri masih terpantau berada di Samudera Hindia Selatan Jawa.
Tetapi menurutnya, dengan kecepatan angin maksimum yang melemah dan bergerak ke arah tenggara-selatan.
"Kondisi tersebut masih dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang di sekitar wilayah ex siklon tropis teratai tersebut," urainya melanjutkan.
Baca Juga: Sering Mengalami Hal Ini? Berikut 13 Ciri Rumah Anda Dihuni Makhluk Halus
Sedangkan pusat tekanan rendah juga terpantau di Samudera Pasifik Utara Papua yang membentuk daerah konvergensi memanjang di perairan utara Halmahera dan Papua Barat.
Kemudian, sirkulasi siklonik terpantau di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah dan NTT.*