Angka Covid-19 di Indonesia Tembus 1,7 Juta Kasus

- 8 Mei 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pexels.com/ Nataliya Vaitkevich

PORTAL SULUT - Angka terkonfirmasi positif virus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat, setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan. Tercatat, pada Sabtu 8 Mei 2021, kasus Covid-19 bertambah 6.130 orang.

Peningkatan kasus tersebut membuat total terkonfirmasi kasus positif menembus angka 1.709.762 kasus.

Sementara, Satgas melaporkan kasus sembuh, bertambah 5.494 orang, sehingga totalnya menjadi 1.563.917. Untuk meninggal akibat Covid-19 bertambah 179 orang pada hari ini sehingga totalnya telah menembus 46.842 orang.

Baca Juga: Komentar Lucinta Luna di Instagram Aurel Hermansyah Dibully Netizen: Makasih Mas Udah Menghibur

Kemudian, Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat adanya 86.552 kasus suspek pada hari ini. Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yaitu 84.430 kasus suspek.

Pada saat yang sama, jumlah spesimen harian terkait Covid-19 yang diperiksa pada hari ini mencapai 74.547, sehingga totalnya menjadi 15.152.826 spesimen yang telah diperiksa.

Untuk menekan angka peningkatan Covid-19, khususnya menjelang perayaan Idul Fitri, pemerintah meminta agar masyarakat tidak melakukan mudik. Sementara silahturahmi dengan keluarga bisa dilakukan secara virtual.

Baca Juga: Sanksi Tegas Bagi Pelanggar Aturan THR

Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman mengungkapkan, keputusan pemerintah untuk meniadakan mudik Lebaran 2021 yaitu demi kebaikan masyarakat.

“Hal ini untuk menjamin keselamatan bersama dan menjaga upaya kita semua, seluruh masyarakat di Indonesia. Selama satu tahun lebih berjuang melawan pandemi Covid-19,” tutur Fadjroel dalam siaran pers resmi seperti dikutip dari PMJ News, Sabtu 8 Mei 2021.

Fadjroel melanjutkan, mudik Hari Raya Idul Fitri pada masa pandemi Covid-19 ini berpotensi menyebabkan lengahnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Walaupun, pemerintah sangat memahami bahwa kegiatan mudik sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia menjelang Idul Fitri.

Baca Juga: 29 Titik Ini Jadi Lokasi Pemantauan Hilal Awal Syawal oleh BMKG

Namun demikian, menurutnya, pemerintah tidak ingin Indonesia mengalami lonjakan signifikan gelombang kasus posifif Covid-19 seperti yang terjadi di India.

“Tanpa mengurangi makna dari silaturahmi dalam merayakan Idul Fitri 1442 H, silaturahmi dapat dilakukan secara virtual. Komunikasi bertatap muka secara virtual dapat mengurangi kerinduan sekaligus menjaga dan menjamin keselamatan sanak saudara dan keluarga,” jelas Fadjroel.

Masih dari penuturannya, walaupun pemerintah berharap lonjakan kasus aktif tidak akan terjadi pasca-Lebaran nanti, tetapi dia memastikan langkah antisipasi akan dilakukan seoptimal mungkin.

Baca Juga: Nadine Chandrawinata Rayakan Ulang Tahun dengan Birthday Fundraiser, Bantu Biaya Anak Berkebutuhan Khusus

Fadjroel memastikan bahwa Presiden Jokowi dan seluruh Kabinet Indonesia Maju juga tidak mudik Lebaran. Kemudian, diikuti seluruh pejabat di Pusat dan di daerah. Termasuk peniadaan acara berbuka puasa dan open house Idul Fitri.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah