29 Titik Ini Jadi Lokasi Pemantauan Hilal Awal Syawal oleh BMKG

- 8 Mei 2021, 18:22 WIB
Ilustrasi pengamatan hilal, Kemenag akan menggelar sidang isbat penentuan Idul Fitri 1442 H pada 11 Mei 2021
Ilustrasi pengamatan hilal, Kemenag akan menggelar sidang isbat penentuan Idul Fitri 1442 H pada 11 Mei 2021 /Pikiran Rakyat

PORTAL SULUT – Awal Syawal 1442 Hijriyah akan ditentukan melalui metode pemantauan atau Rukyatul Hilal. Sama seperti ketika penentuan awal Ramadan.

Pemantauan hilal akan dilakukan Badan Meteorologi, Kilamtologi dan Geofisikan (BMKG) pada 11-12 Mei 2021 mendatang.

Kepala Pusat Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono dikutip dari ANTARA, Sabtu 8 Mei 2021 mengatakan, konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1442 H terjadi pada Rabu 12 Mei 2021 M, pukul 01.59.47 WIB atau 02.59.47 WITA atau 03.59.47 WIT.

Baca Juga: Nadine Chandrawinata Rayakan Ulang Tahun dengan Birthday Fundraiser, Bantu Biaya Anak Berkebutuhan Khusus

Sehingga dapat disimpulkan bahwa di wilayah Indonesia konjungsi (ijtimak) terjadi sebelum Matahari terbenam. Paling awal di Merauke pukul 17.37.16 WIT dan paling akhir pukul 18.46.31 WIB di Sabang, Aceh.

Data Hilal tanggal 11 Mei 2021 adalah tinggi hilal berkisar antara -5,61° di Jayapura sampai dengan -4,37° di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Elongasi berkisar antara 4,56° di Banda Aceh sampai dengan 5,87° di Waris, Papua.

Sementara pada 12 Mei, tinggi hilal berkisar antara 4,48° di Merauke sampai dengan 6.05° di Sabang. Elongasi berkisar antara 5,31° di Merauke sampai dengan 6,74° di Sabang.

Baca Juga: Fakta Bipang Ambawang yang Direkomendasikan Presiden Jokowi untuk Kuliner Lebaran

Umur bulan berkisar antara 13,45 jam di Merauke sampai dengan 16,78 jam di Sabang. Berkisar antara 22,57 menit di Merauke sampai dengan 29,50 menit di Sabang.

Fraksi iluminasi bulan berkisar antara 0,22 persen di Merauke sampai dengan 0,35 persen di Sabang, Aceh. Objek benda Langit yang dapat disangka sebagai hilal adalah Venus, berjarak sudut lebih kecil 5° dari bulan.

"Berdasarkan data Hilal awal Syawal 1442 H di atas, dikarenakan posisi hilal minus, maka hilal tidak akan teramati pada tanggal 11 Mei 2021. Sedangkan pada tanggal 12 Mei 2021 berdasarkan ilmu astronomi dan data rekor Hilal terlihat oleh BMKG serta jika cuaca cerah (terutama di ufuk Barat), potensi hilal terlihat sangat besar," katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bikin Bipang Ambawang Viral, Netizen Pertanyakan yang Buat Teks
Kendati demikian, untuk mengawali bulan Syawal 1442 H atau merayakan Idul Fitri sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang akan diumumkan pada tanggal 11 Mei 2021 malam, setelah sidang isbat.

Rahmat Triyono mengungkapkan, tak kurang dari 29 titik di seluruh Indonesia yang menjadi pusat pemantauan BMKG.

Halaman:

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x