Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 133, Andi Meninggal dalam Perawatan

18 Oktober 2022, 17:58 WIB
Korban jiwa pada Tragedi Kanjuruhan kembali bertambah. dengan demikian ada 133 orang meninggal akibat insiden yang terjadi pada 1 Oktober. /Foto: Twitter/@idextratime

PORTAL SULUT - Korban jiwa pada Tragedi Kanjuruhan kembali bertambah. dengan demikian ada 133 orang meninggal akibat insiden yang terjadi pada 1 Oktober lalu itu.

Andi Setiawan (33), salah satu korban Tragedi Kanjuruha, meninggal saat perawatandi Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto membenarkan informasi bertambahnya korban meninggal dunia dalam tragedi tersebut.

 Baca Juga: Bharada E Tak Kuasa Menolak Perintah Jenderal: Saya Sangat Menyesal

“Iya benar,” ujar Budi dikutip Portal Sulut dari PMJNews pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Dengan demikian total korban dalam Tragedi Kanjuruhan saat ini yaitu 781 orang, dengan rincian luka ringan 573 orang, luka sedang 50 orang, dan luka berat 25 orang.

Total korban yang masih menjalani rawat inap yakni sembilan orang, dimana tujuh orang dirawat di RSSA Malang dan dua orang di RSUD Kanjuruhan

Penyelidikan

Sebelumnya Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Mahfud Md mengatakan Presiden Jokowi meminta Polri melanjutkan penyelidikan terkait peristiwa yang menewaskan ratusan orang itu.

"Yang tadi digarisbawahi Bapak Presiden, Polri supaya meneruskan penyelidikan tindak pidana terhadap orang-orang lain yang juga diduga kuat terlibat dan harus ikut bertanggung jawab secara pidana," ungkap Mahfud di Jakarta, Jumat 14 Oktober 2022.

Menurut Mahfud, TGIPF menemukan temuan yang bisa didalami saat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"TGIPF punya banyak temuan-temuan indikasi untuk bisa didalami oleh Polri," ujarnya.

 Baca Juga: Transformasi Persepakbolaan Indonesia, Presiden Jokowi dan Presiden FIFA Gelar Pertemuan

"Adapun tanggung jawab moral dipersilakan masing-masing melakukan langkah-langkah yang dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban manusia Indonesia yang berkeadaban," terangnya.

Sebelumnya, Mahfud mengatakan pihaknya telah mengantongi bukti berupa rekaman CCTV tragedi Kanjuruhan.

Mahfud menyatakan Tragedi Kanjuruhan lebih mengerikan dari apa yang diperlihatkan di medsos.

"Fakta yang kami temukan, korban yang jatuh itu proses jatuhnya korban itu jauh lebih mengerikan dari yang beredar di TV dan medsos, karena kami merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat," jelas Mahfud.***

Editor: Adisumirta

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler