PORTAL SULUT - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tingkatkan pengawasan menyusul penetapan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global oleh WHO.
Peningkatan pengawasan atau surveilans ini melalui kantor kesehatan pelabuhan guna mencegah masuknya monkeypox atau cacar monyet.
Demikian Sesditjen Keehatan Masyatakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, utarakan pada Minggu, 14 Juli 2022.
Baca Juga: Fresh Graduate Bisa Daftar PPPK 2022? Cek Syaratnya Sebelum Mendaftar
"Peningkatan kapasitas surveilans melalui kantor kesehatan pelabuhan untuk mencegah masuknya monkeypox," ujar Nadia seperti dikutip dari PMJ News.
Selain itu, lanjut Nadia, Kemenkes juga akan memperkuat pengawasan di masyarakat serta mendeteksi dini satwa liar seperti tupai, tikus gambia, monyet dan kera.
Namun demikian, Kemenkes memastikan hingga kini belum ada kasus cacar monyet di Indonesia.
Baca Juga: Sangat Mudah, Berikut Informasi Cara Cetak Kartu ASN virtual lewat Aplikasi MySAPK 2022 Terbaru
"Saat ini belum ada kasus (cacar monyet) yang ditemukan," Nadia menambahkan sebagaimana dikutip dari PMJ News.
Nadia mengatakan, cacar monyet sebenarnya sudah di temukan sejak tahun 1970 di Kongo.
"Hewannya kan tupai, tikus gambia, monyet dan kera jadi surveilans satwa liar dan deteksi dini kalau ada gejala yang mirip," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Nadia mengimbau masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar negeri untuk tidak memakan makanan hewan liar.
Selain itu tidak berdekatan dengan orang yang memiliki gejala cacar monyet.
Baca Juga: Jadi Tersangka tapi Roy Suryo Tak Ditahan Usai Jalani Pemeriksaan 12 Jam, Ini Penjelasan Polisi
"Kalau melakukan perjalanan ke negara endemis tidak makan-makanan hewan liar," kata dia.
"Tidak mengolah hewan liar tapi menggunakan alat perlindungan yang standar dan tidak berdekatan dengan orang yang memiliki gejala monkeypox," tukasnya.***