PERLU DIWASPADAI! Inilah 7 Gunung Masih Aktif di Jawa Timur, Salah Satunya Semeru

14 Desember 2021, 15:36 WIB
Gunung Bromo /ARAHKATA/National Geographic

PORTAL SULUT - Persebaran Gunung Merapi tidak hanya di daerah Jawa Tengah saja. Namun ada 7 Gunung yang tersebar hingga di Jawa Timur.

Diantara ketujuh Gunung Aktif tersebut, tanyata terdapat Gunung Semeru yang sudah mengeluarkan lava panasnya pekan lalu.

Dikutip Portalsulut.Pikiran-Rakyat.Com dari YouTube Halo Edukasi, Lalu Gunung aktif apa saja yang terdapat di Jawa Timur? Berikut daftar 7 Gunung aktif di Jawa Timur:

Baca Juga: TERBARU! BMKG Umumkan Peringatan Dini Tsunami Berakhir

1. Gunung Bromo
Nama gunung ini diambil dari nama Dewa Utama pada umat Hindu yaitu Brahma. Gunung Bromo memiliki tinggi sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut dan secara administratif masuk ke dalam Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.

Gunung ini termasuk gunung paling aktif di Jawa Timur sebab masih mengeluarkan asap putih dari dalam kubahnya.

Meskipun begitu Gunung Bromo menjadi tempat wisata paling populer di Jawa Timur. Bentuk dari Gunung Bromo cukup unik yakni masih berhubungan antara lembah dan ngarai dengan kaldera yang tersusun atas lautan pasir seluas 10 kilometer persegi.

2. Gunung Kelud
Gunung aktif lain yang terdapat di Jawa Timur yakni Gunung Kelud. Gunung ini berada di antara Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri dan Kebupaten Malang.

Gunung Kelud yang memiliki tinggi hingga 1.731 meter di atas permukaan laut bertipe stratovolcano dengan gunung apai tipe A. Tidak jauh berbeda dengan Gunung Merapi yang terdapat di Jawa Tengah, Gunung Kelud termasuk gunung api aktif. Sejak tahun 1.000 M, Gunung Kelud sudah meletus sebanyak lebih dari 30 kali dan letusan terakhir terjadi pada tahun 2014 lalu.

Bahkan dampak meletusnya Gunung Kelud pada tahun 2014 ini menyebabkan abu vulkanik terbawa angin hingga ke sebagian Bandung, Jawa Barat. Untuk wilayah Yogyakarata dan sekitarnya ketebalan abu vulkanik melebihi abu vulkanik dari Gunung Merapi.

3. Gunung Lamongan
Gunung yang memiliki tinggi hingga 1.651 meter di atas permukaan laut ini berada di dua wilayah yakni Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo.

Gunung Lamongan termasuk gunung aktif yang unik di Pulau Jawa, sebab gunung ini dikelilingi oleh 27 maar atau kolam tektonik (akibat letusan vulkanik) di mana diameter maar antara 150 hingga 700 meter. Beberapa maar sudah terisi oleh air sehingga terlihat seperti danau.

Menurut catatan Gunung Lamongan meletus pada tahun 1799 dan hingga tahun 1898 letusan cukup sering terjadi. Meskipun saat ini Gunung Lamongan tercatat belum aktif kembali sehingga gunung ini menjadi tempat favorit pilihan pendaki.

4. Gunung Semeru
Gunung ini tentu sudah tidak asing bagi para pecinta alam sebab Gunung Semeru adalah gunung paling tinggi di Pulau Jawa yaitu 3.676 meter di atas permukaan laut dengan puncaknya bernama Mahameru.

Secara administratif Gunung Semeru masuk ke dalam wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang dan masih berada di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Untuk para pendaki tidak disarankan untuk pergi ke kawah Jonggring Saloko atau dari sisi selatan sebab di sana terdapa gas beracun dan aliran lahar.

Gas beracun ini dikenal dengan nama Wedhus Gembel oleh penduduk sekitar. Suhu di puncak gunung sendiri bisa mencapai 4 – 10 derajat celcius bahkan 0 derajat jika memasuki musim kemarau.

5. Gunung Raung
Gunung Raung merupakan salah satu gunung berapi kerucut dengan tinggi mencapai 3.260 meter di atas permukaan laut. Gunung ini berada di ujung timur Jawa Timur yang masuk ke dalam wilayah Banyuwangi, Bondowoso dan Jember. Berdasarkan ketinggian, Gunung Raung termasuk gunung tertinggi keempat di Jawa yang mempunyai kaldera kering terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat.

Gunung Raung sendiri memiliki empat titik puncak yakni Puncak 17, Puncak Bendera, Puncak Tusuk Gigi dan Puncak Sejati (puncak tertinggi). Diketahui jika letusan Gunung Raung bertipe Strombolian yaitu letusan kecil namun terus mengeluarkan pijar.

Dengan sistem kawah terbuka, lava pijar tidak akan meluber keluar. Letusan terakhir terjadi pada tahun 2015 dan menyebabkan beberapa bandara internasional tutup untuk sementara.

6. Gunung Ijen
Gunung Ijen berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso ini mempunyai tinggi mencapai 2.386 meter di atas permukaan laut. Tercatat jika Gunung Ijen terakhir meletus pada tahun 1999.

Hal paling menarik dari Gunung Ijen yakni terdapat salah satu fenomena alam terkenal yaitu blue fire yang terdapat di dalam kawah bagian puncak. Blue fire atau api biru hanya bisa disaksikan mata manusia saat tidak ada cahaya yaitu pada pukul 2 hingga 4 dini hari. Kawah Ijen sendiri merupakan danau kawah berair asam terkuat di dunia dengan kedalaman danau mencapai 200 meter dan luas kawah sekitar 5.466 hektar.

Untuk mendaki Gunung Ijen memberikan tantangan tersendiri seperti jalur yang cukup menanjak, suhu yang ekstrim, serta jalur yang berkelok. Sehingga sangat diperlukan kondisi fisik yang baik untuk mendaki gunung ini.

7. Gunung Arjuna
Gunung Arjuna atau Arjuno merupakan gunung dengan tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Gunung Semeru yakni 3.339 meter di atas permukaan laut termasuk gunung berapi bertipe kerucut. Secara administratif Gunung Arjuna berada di perbatasan Kota Batu (Kabupaten Malang) dan Kabupaten Pasuruan.

Gunung Arjuna berada tidak jauh dari Gunung Welirang, Gunung Kembar I dan Gunung Kembar II bahkan untuk puncaknya terletak satu punggung dengan puncak Gunung Welirang, tidak heran jika kedua gunung ini dikenal dengan nama Arjuna – Welirang.

Baca Juga: PERINGATAN DINI TSUNAMI! BMKG Keluarkan Peringatan Untuk Wilayah Sulsel dan Sulteng

Gunung Arjuna sempat ditutup pada tanggal 17 September 2019 sebab terjadi kebakaran hutan dan agar petugas tidak perlu melakukan evakuasi ketika terjadi kebakaran hutan. Namun larangan tersebut telah diberhentikan dan dibuka kembali jalur pendakian sejak tanggal 2 Desember 2019.

Semenjak Kejadian Gunung Semeru, masyarakat harus lebih memperhatikan himbauan Pemerintah, serta terus berdoa kepada Tuhan Maha Kuasa agar dijauhkan dari segala bencana kembali.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Tags

Terkini

Terpopuler