Kemenkes Gelar Kampanye Berani Berhenti di Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2021, 16:58 WIB
Slogan Berani Berhenti Merokok /


PORTAL SULUT – Kementerian Kesehatan menggelar kampanye Berani Berhenti pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) tahun 2021.

Setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Pada Tahun ini peringatan HTTS mengangkat tema “Berani Berhenti Merokok: Apapun Jenisnya”.

Kampanye ini bertujuan untuk menggerakkan seluruh masyarakat di Indonesia terutama yang perokok untuk berani berhenti merokok apapun jenisnya.

Kampanye dilaksanakan mulai tanggal 31 Mei - 31 Desember 2021.

Baca Juga: Terekam Kamera Pejalan Kaki: Momen Mengerikan Pasutri Terjatuh dari Balkon Rumah saat Berkelahi

Tembakau dan segala jenis rokok, termasuk rokok elektronik dan rokok dengan pemanasan, berbahaya bagi kesehatan.

Setiap tahun 8 juta perokok meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh tembakau. Tembakau menyebabkan 20 jenis kanker. Perokok memiliki risiko hingga 2 kali lipat terkena stroke dan empat kali lipat mengidap penyakit jantung.

Perokok memiliki risiko lebih besar mengalami kasus yang parah dan meninggal akibat Covid-19.

Berhenti merokok menurunkan risiko terkena stroke, kanker, penyakit jantung, dan gejala Covid-19 yang parah.

Merokok dalam bentuk apapun mengancam kesehatan dan keselamatan anak-anak, teman, diri sendiri dan keluarga.

Berhenti merokok memberikan kualitas hidup yang lebih sehat bagi diri sendiri dan keluarga, bisa lebih banyak menabung, dan bisa dibelanjakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

Dikutip dari laman Instagram @kemenskes_ri, Healthies, tembakau dan segala jenis rokok termasuk rokok elektronik, rokok dengan pemanasan sangat berbahaya bagi tubuh. Aktivitas ini tidak hanya mengancam kesehatan diri sendiri, tetapi kesehatan keluarga dan orang sekitar.

Baca Juga: Jadi Trending Topic, Selebgram Rachel Vennya Gelar Sayembara Cari Haters

Kebiasaan merokok tidak hanya jadi masalah pasa orang dewasa tetapi juga marak di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya prevalensi merokok di populasi usia 10-18 tahun.

Merokok bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Dengan berani berhenti merokok, kamu telah menurunkan risiko terjangkit penyakit tidak menular yang diakibatkan dari kebiasaan buruk merokok.

Disituasi pandemi sekarang ini, kebiasaan merokok meningkatkan risiko kerentanan terjangkit COVID-19, yang mana merokok adalah faktor risiko bagi penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, kanker) yang merupakan komorbid COVID-19, sehingga bisa menimbulkan keparahan saat terpapar COVID-19.

Dalam unggahan tersebut juga disebutkan, Kemenkes kini membuka akses pelayanan bagi Healthies yang telah terlanjur menjadi perokok untuk berhenti merokok namun memiliki keterbatasan akses dan waktu, melalui saluran telepon bebas biaya di Quit Line Berhenti Merokok 0-800-177-6565.

Dalam layanan ini Healthies akan mendapatkan bantuan berupa konseling, bimbingan dan rujukan yang membutuhkan tindak lanjut.

“Mulai sekarang yuk mulai kebiasaan baik dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat salah satunya dengan #BeraniBerhenti merokok,” ujar sebuah pertanyaan dalam unggahan itu.

“Kepada orang tua juga diharapkan dapat memberikan edukasi, pendampingan dan pengawasan akan bahaya merokok tehadap kualitas kesehatannya di masa depan. Bersama-sama kita lindungi generasi muda dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi generasi penerus bangsa bebas rokok,” katanya lagi.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler