Ternyata Begini Kronologi Jatuhnya Sriwijaya SJ 182 yang Berhasil Diungkap KNKT

11 Februari 2021, 13:25 WIB
Prajurit Kopaska TNI AL mengangkat serpihan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 dari dasar laut saat proses SAR pesawat tersebut di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu, 16 Januari 2021. /ANTARA /Muhammad Adimaja/

PORTAL SULUT - Penyebab jatuhnya pesawat komersil Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 lalu mulai diungkap Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Berdasarkan perekam data penerbangan (flight data recorder atau FDR), KNKT sudah mengetahui mengapa pesawat tersebut jatuh.

Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pada saat itu pesawat sudah terbang mengikuti jalur keberangkatan ditentukan.

Baca Juga: Maret Tahapan CPNS 2021, Berikut Formasinya

Soerjanto mengungkapkan, saat pesawat melewati ketinggian 8.150 kaki, tuas pengatur tenaga mesin atau throttle sebelah kiri bergerak mundur (tenaga berkurang) sedangkan yang kanan tetap.

Pilot sempat meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat dan diijinkan tepat pukul 14.35 WIB
Kemudian ATC memperkirakan perubahan arah tersebut akan membuat SJ182 berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari landasan pacu dengan tujuan yang sama. Oleh karena itu, ATC meminta pilot untuk berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki.

Baca Juga: Mantan Sopir Pribadi Ungkap Kerap Bawa Laki-laki Nginap di Rumah, Begini Reaksi Angel Lelga

Pada pukul 14.39, ketika melewati 10.600 kaki dengan arah pesawat berada di 046 derajat, pesawat mulai berbelok ke kiri. Menurut Soerjanto, tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur, sedangkan yang kanan masih tetap.

ATC kemudian memberi instruksi agar pilot menaikkan pesawat ke ketinggian 13.000 kaki dan dijawab oleh pilot pada pukul 14.39.59.
"Ini adalah komunikasi terakhir dari SJ182," beber Soerjanto, Rabu 10 Februari 2021.

Kemudian, Soerjanto menuturkan pada pukul 14.40.05 WIB, FDR merekam ketinggian tertinggi SJY182 yaitu 10.900 kaki.
Pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif ketika arah pesawat di 016 derajat, sikap pesawat posisi naik, dan pesawat miring ke kiri.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka, Mendikbud Nadiem: Terapkan Protokol Kesehatan, Dapat Persetujuan Pemda dan Komite

"Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali berkurang sedangkan yang kanan tetap," kata dia.

"Pukul 14.40.10 WIB, FDR mencatat autothrottle tidak aktif (disengage) dan sikap pesawat menunduk (pitch down). Sekitar 20 detik kemudian, FDR berhenti merekam data," ungkapnya.

Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jenis Boeing 737-500 jatuh ke laut setelah empat menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, 9 Januari 2021 lalu.

Total jumlah penumpang yang berada di pesawat tersebut 62 orang. Rinciannya 56 penumpang dan enam awak pesawat aktif.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler