Sahur Atau Mandi Junub: Mana yang Harus Didahulukan? Ustadz Firanda Andirja Ungkap Dengan Jelas

- 11 Maret 2024, 13:25 WIB
Ustadz Firanda Andirja
Ustadz Firanda Andirja /

PORTAL SULUT -- Ustadz Firanda Andirja memberikan penjelasan terkait mandi junub dan sahur dalam sebuah ceramah.

Seorang jamaah menanyakan hal mana yang harus didahulukan, mandi junub atau sahur di bulan puasa Ramadhan.

Ustadz Firanda menjelaskan bahwa tidak ada masalah dalam memilih mana yang didahulukan, karena hukumnya bisa kontekstual dan relatif.

Baca Juga: Bagaimana Jika Berpuasa Tertelan Air Wudhu saat Berkumur? Simak Penjelasan Buya Yahya

Jika waktu sudah mepet Subuh, maka sahur terlebih dahulu.

Namun jika masih ada waktu yang cukup, tidak masalah untuk mandi junub terlebih dahulu.

Menurut ustadz Firanda, yang paling penting adalah bagaimana caranya kita sudah berada di masjid ketika waktu sholat Subuh tiba.

Maka, tidak menjadi persoalan apakah kita sahur dalam kondisi sudah mandi junub atau belum mandi junub.

Belum mandi junub pun, sahur kita tetap dihitung sah dan puasa kita bisa disebut sah.

“Apabila bergaul atau jima di malam hari, apakah sahur dahulu atau mandi junub dahulu?” tanya seorang jamaah kepada ustadz Firanda.

Hal tersebut seabgaimana dinukil portalsulut.com dari Youtube Videosunnah Official, judul “Mandi Wajib Dulu Atau Sahur” diakses 11 Maretl 2024

Baca Juga: Apakah Cium istri Bisa Membuat Puasa Batal? Gus Baha Mengisahkan Aisyah Istri Rasulullah

Ustadz Firanda juga mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang Nabi Muhammad saw yang mendapati fajar dalam keadaan masih junub.

Sebagian istri Nabi mengatakan bahwa Rasulullah masih dalam keadaan junub ketika fajar menyingsing karena berhubungan dengan istrinya.

Namun, hal ini bukanlah syarat puasa atau syarat untuk santap sahur.

Sebenarnya, syarat junub atau tidak ini berlaku pada sah atau tidaknya sholat.

Ustadz Firanda menjelaskan bahwa syarat sholat adalah tidak boleh dalam keadaan junub.

Oleh karena itu, apabila seseorang belum mandi junub namun sudah melakukan sahur, puasanya tetap dihitung sah.

Namun, jika seseorang belum mandi junub dan ingin melakukan sholat, maka ia harus mandi junub terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat.

Dalam penjelasannya, ustadz Firanda menekankan bahwa yang paling penting adalah waktu sholat Subuh.

Menjadi sebuah prioritas untuk hadir di masjid saat waktu sholat Subuh tiba.

Dalam hal ini, mandi junub atau sahur tidak menjadi hal yang terlalu penting.

Baca Juga: Amankah Ibu Hamil dan Menyusui Berpuasa Ramadhan? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Namun, jika seseorang ingin melaksanakan sholat, maka ia harus memenuhi syarat sholat yang tidak boleh dalam keadaan junub.

Dalam kesimpulannya, ustadz Firanda menjelaskan bahwa mandi junub atau sahur sebenarnya bukanlah hal yang terlalu penting dalam menjalankan puasa.

Yang terpenting adalah hadir di masjid saat waktu sholat Subuh tiba dan memenuhi syarat sholat yang tidak boleh dalam keadaan junub.

“Kalau waktu mepet, sahur dulu. Nanti kalau mandi junub tidak keburu untuk apa, sahur,” jawab ustadz Firanda Andirja.

Kata ustadz Sunnah tersebut, yang paling penting daripada itu adalah bagaimana caranya kita sudah di masjid ketika waktu sholat Subuh tiba.

“Yang penting Anda waktu sholat Subuh, (sudah ada) di masjid, itu saja. Bagaimana caranya,” imbuhnya.

Baca Juga: Hadits Ini Ternyata Palsu Kata Ustadz Adi Hidayat, Padahal Sering Dilakukan Disaat Puasa

Oleh karena itu, jika seseorang belum mandi junub namun sudah melakukan sahur, puasanya tetap dihitung sah.***

 

 

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x