Ini bukanlah bentuk meremehkan diri, tetapi sebuah kesadaran akan keterbatasan dan kesempurnaan manusia.
Melalui pemahaman diri yang sehat, sikap rendah hati, dan fokus pada pertumbuhan pribadi, seseorang dapat mengurangi risiko sakit hati.
Komunikasi yang baik, latihan sabar, dan doa juga dapat menjadi alat penting dalam menjaga kesehatan mental dan mengelola emosi.
Dengan demikian, menjalani hidup dengan kesadaran akan keterbatasan dan kemungkinan pertumbuhan dapat membantu seseorang mengatasi potensi sakit hati dan menjalani kehidupan dengan lebih sejahtera.
Wallahualam.***