Parenting Ala Mbah Moen Zubair Guru Gus Baha, Belajar dari Ayam Demi Anak Tumbuh Soleh

- 8 Oktober 2023, 19:03 WIB
Mbah Moen
Mbah Moen /

PORTAL SULUT - Ketika membahas tentang pendidikan anak, KH Maimoen Zubair, yang akrab disapa Mbah Moen, membawa sebuah filosofi sederhana namun mendalam dari kehidupan ayam.

Menurut beliau, banyak hal yang bisa dipelajari dari cara ayam mendidik anak-anaknya, dan penting bagi orangtua untuk memahami filosofi ini agar dapat mengasuh anak dengan lebih baik.

Setiap orangtua memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak-anaknya.

Baca Juga: Amalan Pendek Syekh Ali Jaber Ini Dicintai Surga, Cukup 3 Kali Saja Dibaca

Dalam agama Islam, dosa anak dipikul oleh orangtuanya, oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang baik.

Namun, sayangnya, tidak semua orangtua mampu memberikan pendidikan yang memadai.

Banyak anak tumbuh di lingkungan keluarga yang tidak kondusif, yang kemudian membuat mereka menjadi anak-anak nakal dan kurang beradab.

Menurut Mbah Moen, keluarga adalah faktor terpenting dalam membentuk masa depan anak-anak.

Oleh karena itu, Mbah Moen memberikan pelajaran berharga dari pengalamannya dalam memelihara ayam.

Dalam ceramahnya, beliau bercerita bahwa ia pernah memelihara ayam dan mengamati perilaku unik dari hewan tersebut.

Pertama, ayam memiliki sayap, namun mereka tidak bisa terbang. Hal ini mengandung sebuah isyarat yang dalam.

Kedua, telur ayam bisa diganti dengan telur lain, dan ayam tidak menyadari perbedaannya.

Dari sini, Mbah Moen mengambil pelajaran bahwa ayam adalah salah satu hewan yang paling bodoh di dunia.

Mereka memiliki sayap tetapi tidak bisa terbang, dan bahkan setelah menetas, mereka tidak bisa membedakan telur anaknya dengan telur lain.

Dari filosofi ayam ini, Mbah Moen menyimpulkan bahwa banyak orang di Indonesia tidak cerdas karena para orangtua tidak memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dengan baik.

Mereka tidak mencari jalan untuk mendidik anak-anak mereka dengan cara yang benar.

Mbah Moen menekankan bahwa orangtua tidak boleh hanya mengandalkan beasiswa semata.

Sebaliknya, anak-anak harus dididik dengan baik agar mereka tumbuh menjadi manusia yang cerdas dan berbudi pekerti luhur, meskipun orangtua mereka mungkin memiliki keterbatasan finansial.

Baca Juga: Keagungan Ayat ke-255 Al-Baqarah, Gus Baha: Baca pada Waktu Ini Alami Sendiri Efeknya!

Mbah Moen juga berbagi kisah tentang sejarah keluarganya, terutama tentang kakeknya yang bernama Karman.

Karman adalah orangtua Mbah Moen yang berusaha keras untuk mendidik anak-anaknya dengan penuh perjuangan.

Ia berhasil mendidik anak-anaknya sehingga mereka sukses dalam kehidupan. Mbah Moen sendiri adalah bukti dari pendidikan yang baik yang diterima dari orangtuanya.

Mbah Moen mengingatkan kita agar tidak menjadi seperti ayam yang tidak tahu telur dan tidak mengenali anaknya.

Menurutnya, kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan yang diberikan oleh orangtua.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk terlibat aktif dalam pendidikan anak-anak mereka dan membimbing mereka menuju masa depan yang cerah.

Dalam kesimpulannya, Mbah Moen memberikan pesan yang sangat dalam dan bermakna.

Ia menegaskan bahwa kecerdasan anak adalah hasil dari pendidikan yang baik dari orangtua.

Maka dari itu, kita sebagai orangtua harus memahami filosofi ayam ini dan berusaha keras untuk mendidik anak-anak kita dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

Hanya dengan pendidikan yang baik, anak-anak kita dapat tumbuh menjadi manusia yang cerdas dan bermanfaat bagi masyarakat dan agama.

Dengan demikian, kita telah melaksanakan tugas mulia sebagai orangtua yang bertanggung jawab atas masa depan anak-anak kita.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah