Jangan Lakukan Ini, Doa Antara Anak dan Orang tua Terputus, Menurut Gus Baha

- 4 Juli 2023, 22:43 WIB
Jangan Lakukan Ini, Doa Antara Anak dan Orang tua Terputus, Menurut Gus Baha
Jangan Lakukan Ini, Doa Antara Anak dan Orang tua Terputus, Menurut Gus Baha /

PORTAL SULUT – Artikel kali ini akan membahas tentang kebiasaan yang bisa memutus hubungan doa dan orang tua.

Dalam salah satu kajiannya, Gus Baha pernah menyampaikan bahwa terdapat satu dosa yang bisa membuat doa antara anak dan orangtuanya terputus.

Menurut Gus Baha, seorang anak yang melakukan dosa tersebut, sekalipun ia anak berbakti, doanya tidak akan sampai kepada orangtuanya.

Baca Juga: Jangan Pernah Lakukan Ini, Hubungan Doa Anak dan Orang tua Terputus Kata Gus Baha

Dijelaskan Gus Baha, Anak yang terputus karena kekafiran, maka terputus hubungan syafaat mensyafaati. Tapi jika tidak terputus kekafiran, maka anak bisa mensyafaati bapak.

Sebaliknya, kata Gus Baha, bapak atau orangtua juga bisa mensyafaati anaknya, yang penting diikat oleh Iman.

Karena dalam satu hadis dijelaskan tentang anak yang terputus oleh kekafiran. Tapi kalau anak yang tidak terputus kekafiran maka masuk dalam ayat walladzina amanu wat taba'athum dzurriyyatahum biimanin al-haq nabihim dzurriyyatahum wa ma alasnahum min amalihim min syaiin.

"Orang Iman, yang kemudian oleh anak turunnya diteruskan imannya, maka anak yang surganya turun kelas D atau C nantinya diikutkan surga bapaknya yang kelas A, asal dibantu oleh Iman. Tapi sekali tidak Iman maka terputus, " kata Gus Baha dilansir Portal Sulut dari kanal YouTube Berkah Nyantri, 4 Juli 2023

Baca Juga: Jangan Pernah Lakukan Ini, Hubungan Doa Anak dan Orang tua Terputus Kata Gus Baha

Gus Baha pun mencontohkan, misalkan bapaknya seorang alim allamah, anaknya bisa baca Wahab, atau Muin, mundur lagi takrib dan terakhir anaknya tidak bisa apa-apa. Misalkan sampai era generasi ketujuh anaknya kafir.

Anak yang bisanya cuma baca taqrib saja, surganya itu ke fathul wahab, karena bapaknya iman, maka anak tersebut diikutkan surga bapaknya atau mbah-mbahnya. Sebaliknya kalau tidak iman itu langsung terputus.

Diceritakan Gus Baha tentang kisahnya Nabi Nuh yang pernah berdoa keselamatan keluarganya sebelum badai dan banjir datang.

Doa Nabi Nuh pun diijabah oleh Allah SWT, namun tidak terhadap anaknya Nabi Nuh yang ikut tenggelam dalam banjir.

Ketika itu Nabi Nuh pun berdoa kepada Allah SWT dan mempertanyakan nasib anaknya yang wafat karena tenggelam.

Baca Juga: 1 Kalimat Dahsyat, Bisa Atasi Berbagai Masalah dari Hutang Hingga Masalah Lainnya Menurut Gus Baha

Maka, dalam riwayat hadis, Allah SWT menjawab doa Nabi Nuh, bahwa anaknya telah kafir, maka sejatinya dia bukan lagi anak Nabi Nuh.

"Itu berarti kekafiran memutus tali keluarga. Tapi kalau tidak sampai kafir, misalnya seorang bapak nakal sering tidak shalat dan anaknya santri hafal Alquran, maka ia bisa mensyafaati bapaknya karena masih mukmin, " tutur Gus Baha.

Apapun yang kita lakukan jangan sampai kita melakukan dosa kufur karena tidak bisa saling mensyafaati. Demikian kajian singkat dari Gus Baha semoga bermanfaat.*

Sumber: YouTube

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x