UAS Jelaskan Makna dari Larangan Cukur Rambut dan Potong Kuku Saat Berkurban di Bulan Dzulhijjah

- 29 Mei 2023, 13:37 WIB
ilustrasi - UAS Jelaskan Makna dari Larangan Cukur Rambut dan Potong Kuku Saat Berkurban di Bulan Dzulhijjah
ilustrasi - UAS Jelaskan Makna dari Larangan Cukur Rambut dan Potong Kuku Saat Berkurban di Bulan Dzulhijjah /Foto dok.: Tangkap layar YouTube Ustadz Abdul Somad Official

PORTAL SULUT - Inilah penjelasan tentang alasan atau makna dari larangan mencukur rambut dan memotong kuku saat hendak berkurban.

Dalam perayaan Hari Raya Idul Adha, salah satu amal ibadah yang sering dikerjakan oleh umat Islam yaitu melaksanakan kurban.

Mengutip dari berbagai sumber, kurban yang berarti dekat atau mendekatkan atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan sembelihan.

Baca Juga: Mana Lebih Utama, Patungan Kurban Sapi 7 Orang Atau 1 Kambing Perorangan? Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalam

Sementara itu, ibadah kurban adalah salah satu ibadah pemeluk agama Islam, dengan melakukan penyembelihan hewan ternak untuk dipersembahkan kepada Allah.

Di sisi lain, ada hadits yang menjelaskan tentang larangan memotong kuku dan mencukur rambut yang hendak menjalankan kurban di bulan Dzulhijjah.

Seperti hadits ini: Meriwayatkan hadits kepada kami Ibnu Abi Umar Al-Makky, bercerita kepada kami Sufyan, dari Abdurrahman bin Humaid bin Abdirrahman bin Auf. Ia mendengar Ibn Al-Musayyab menceritakan dari Ummi Salamah bahwasanya Nabi Muhammad ﷺ bersabda: Jika hari kesepuluh telah tiba, dan salah satu di antara kalian ingin menyembelih Kurban, maka jangan menyentuh (memotong) apa pun dari rambut pada kulit kalian. (HR Muslim, nomor 1977).

Lantas, apakah makna sesungguhnya dari larangan memotong kuku dan memangkas atau mencukur rambut yang hendak berkurban ini?

Hal ini kemudian pernah disentil oleh Ustadz Abdul Somad dalam salah satu dakwahnya.

Menurut Ustadz Ustadz Abdul Somad, larangan seperti yang tertera dalam hadits ini memiliki sebuah makna, seperti yang dikutip dari Kanal YouTube Ustadz Menjawab, pada 29 Mei  2023.

Baca Juga: 4 Amalan Utama di 10 Awal Dzulhijjah, Ustadz Abdul Somad : Raih Pahala dan Berkah

Namun, Ustadz Abdul Somad menyampaikan terlebih dahulu bila larangan memotong atau mencukur rambut serta kuku bagi yang hendak berkurban hukumnya sunnah.

"Hukum memotong kuku dan mencukur itu Sunnah bukan wajib. Apa hikmah di balik itu, kenapa, apa alasannya?" Kata Ustadz Abdul Somad.

Menurut Ustadz Abdul Somad, pada larangan ini ada makna tersendiri.

"Kalau rambut, bulu, kuku, janggut, kumis, tidak dipotong dari tanggal 1 Dzulhijjah, sampai sholat Id, selesai potong hewan kurban, barulah potong kuku, kumis, rambut, janggut, maknanya apa? Ini terapi dari Nabi SAW, suasana baru," ungkap Ustadz Abdul Somad.

Menurutnya, bila seseorang menahan diri selama beberapa sampai tiba waktu untuk mencukur dan memotong kuku serta rambut, maka akan lebih terlihat bagus dan membawa semangat baru.

"Kuku baru, kumis baru, janggut baru, rambut baru. Orang kalau pangkas itu kan fresh, ini terapi dari Nabi SAW," kata Ustadz Abdul Somad menambahkan.

Baca Juga: Pertanda Baik Jika Hewan ini Bersuara! Gus Baha: Insya Allah Doa Terkabul, Karena Malaikat Ada di Sekitar Kita

Di akhir penjelasan, Ustadz Abdul Somad menegaskan kepada umat, bila hadits tentang larangan ini pada hakikatnya bersifat sunnah bukan kewajiban.

"Laksanakan, baik. Tapi kalau ada yang memotong kuku, kurbannya sah, karena hukumnya sunnah bukan wajib," terang Ustadz Abdul Somad,.***

               

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x