Bisanya, kata beliau, ada orang yang menyapu debu tidak dengan alat sapu namun menggunakan pakaian dan lain sebagainya.
Hal itu dilakukan karena biasanya seseorang merasa malas, sehingga menggunakan barang-barang yang bukan sapu, seperti sapu lidi dan sapu ijuk.
“Gara-gara nggak ada sapu sarungmu, itu menjadi sebab kefakiran,” ujar Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, orang yang menyapu seperti itu pada dasarnya tidak menghargai nikmat Allah.
Sebab, sapu diciptakan untuk digunakan untuk menyapu, namun malah tidak digunakan.
“Kalau kita lacak, berarti dia tidak menghargai nikmat Allah. Baju, kain kok dipake untuk nyapu,” tegas beliau.
Selain, menyapu dengan menggunakan selain sapu, menyapu di malam hari juga menjadi sebab kemiskinan kata beliau.
“Siang hari bisa nyapu, tak taunya dia masak malah menunda-nundanya menyapunya di malam hari,” lanjut Buya Yahya.