Sedangkan warisan untuk sang ibu mendapat 1/6 (seperenam) dari total harta.
“Tidak harus menunggu aku mati, Dik. Dan ingatlah bahwa ibuku mendapat 1/6 karena aku memiliki anak. Dan kamu memiliki 1/8 karena kita punya anak kandung,” lugas Gus Baha.
Bila kita bandingkan, 1/6 dan 1/8 tentu saja yang lebih banyak adalah 1/6.
Dari hal itu, Gus Baha pun menyimpulkan di antara ibu dan istri, sesungguhnya yang jauh lebih perlu diprioritaskan adalah ibu.
Dari analogi ilmu hukum waris tersebut sudah jelaslah bahwa sebaiknya kita mendahulukan orang tua, dalam hal ini, ibu, daripada istri.
Mendengar hal ini, istri Gus Baha pun memaklumi. Sebab istrinya juga adalah anak seorang Kyai.
Setengah bercanda, kyai Rembang tersebut juga menceritakan soal anaknya yang sudah duduk di bangku SMP.
“Tenang saja, nanti bapak dapat jatah,” kenang Gus Baha dengan tertawanya yang khas.