Tapi andaipun Mbah Moen tidak wafat hari Selasa, beliau berharap bisa wafat pada hari Jumat.
“Jika wafat hari Jumat, berarti aku ini wali. ‘Kok, enak semua, Mbah?’ jawab saya. Mbah Moen pun tertawa,” tutur Gus Baha.
Tapi ini sebenarnya adalah bentuk prasangka baik Mbah Moen kepada Allah swt.
“Artinya begini, betapa husnuzan Mbah Moen kepada Tuhan. Jika wafat Selasa maka ulama. Jika wafat Jumat, maka wali.”
Di tengah-tengah penjelasan, Gus Baha pun bercanda soal orang siapa yang bisa disebut istimewa bila wafat pada hari tersebut.
“Kalau kalian, mati Selasa ya mati. Mati hari Jumat pun orang lain menganggapnya cuma mati,” guyon Gus Baha yang disambut renyah tawa jamaah.
Gus Baha pun melontarkan guyon kepada para jamaah mengenai orang awam yang wafat tapi hari Jumat.
“Malah kalau jam matimu nanggung, tetangga ngomong: ‘ini mau Jumatan, kok, pakai mati segala?’,” tandas Gus Baha.
Demikianlah penjelasan tentang betapa istimewanya wafat pada hari Selasa dan hari Jumat yang disampaikan Mbah Moen kepada Gus Baha.
Sekiranya pesan Mbah Moen dan Gus Baha ini bermanfaat, boleh share ke orang-orang tersayang.