Network
PORTAL SULUT – Buya Yahya menjelaskan suatu doa ketika terkena musibah dan bencana alam.
Doa dari Buya Yahya ini sangat baik dibaca tepat ketika ada bencana alam di mana-mana akhir tahun 2022 ini.
Dari erupsi Semeru sampai gempa Cianjur yang sudah menelan banyak korban, bacalah doa Buya Yahya ini ketika kena musibah.
Dalam sebuah tausiyah Buya Yahya menerangkan bahwa sahabat Nabi saw pernah berkata, tidak ada seseorang pun yang tertimpa musibah kemudian berkata kita semua milik Allah SWT.
“Lalu Nabi Muhammad mencontohkan doa ketika tertimpa musibah,” tutur Buya Yahya.
Berikut adalah doa yang dimaksud:
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Allahumma ajirni fi mushibati wa akhlif li khairan minha.
Maknanya:
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali.
Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”
Yang paling rasional kata Buya Yahya adalah meminta ganti yang lebih baik kepada Allah.
“Minta kepada Allah yang lebih baik sebagai gantinya. Ini rasional dan masuk akal, jangan disalahartikan,” papar ulama dari Blitar tersebut.
Ketika tertimpa musibah dan bencana alam seperti yang dialami tanah air belakangan, jangan memaki dan mengutuk nasib.
Sabar dan berserahlah kepada Allah SWT atas apa yang terjadi terhadap alam.
Tidak ada gunanya mengoceh, yang terjadi tidak akan terjadi. Jauh lebih penting daripada itu adalah memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Buya Yahya pun menjelaskan bahwa musibah dzohir mencangkup bencana alam, mangkatnya anggota keluarga, kehilangan harat, sakit, dan lain-lain akan ditimpakan kepada oorang beriman.
Terdapat 3 hikmah dalam hal ini.
Baca Juga: Masih Bisa Berbakti! Buya Yahya: Inilah 4 Cara Memohon Ampun Pada Almarhum Orangtua
Pertama, Allah mau mengampuni dosanya. Karena dosa seseorang yang beriman, cara pengampunannya adalah secara Cuma-Cuma sebagai bentuk kasih sayang Allah.
Kedua, akan diampuni dosa orang tersebut dengan mengucapkan istighfar dengan sebanyak-banyaknya.
Terakhir, Allah bakal mengubah bentuk hukuman, ditimpakan musibah kepada hamba karena Allah mau menghapus dosanya.
“Maka bagi orang yang beriman, ketika dilanda musibah aka nada kelegaan dalam hatinya, merasa bersyukur karena dosa akan dihapus oleh Allah SWT,” papar pengasuh pondok pesantren Al-Bahjah itu.
Wallahualam.***
