Jangan Salah saat Wudhu, Ustadz Adi Hidayat: Ada Maknanya, Tiap Tetes Air Wudhu, Dosa Akan Jatuh

- 22 Oktober 2022, 05:29 WIB
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan soal wudhu yang benar
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan soal wudhu yang benar /

"Jadi saat kita menggambil air wudhu. Ambil airnya tumpahkan dari sini (ujung jari), Ilal-maroofiq sampai ke siku.
Balikin lagi kedepan. Jadi bukan kerannya dibeginikan.. sikunya dibeginikan (dibawah kran) dan diusap-usap. Bukan. Jadi bukan siku diteruskan ke bawah. Yang tepat itu ambil airnya kemudian basuh dari sini (ujung jari) sampai dengan ke siku nya. Hati-hati ini ada maknanya," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Di hadits muslim jika orang wudhunya benar, seperti ini, maka bersamaan dengan jatuhnya air wudhu itu jatuh pula dosa-dosa dan kotoran yang melekat pada anggota tubuhnya," ujar Ustadz.

3. Tangan selesai pindah ke kepala.

"Bukan rambut tapi kepala. Jadi dalam wudhu yang diusap bukan rambutnya tapi kepalanya. Itulah keadilan Allah. Kalau yang diusap kepalanya, semua manusia yang hidup pasti punya kepala. Tapi kalau yang diusap rambutnya ada ketidakadilan karena tidak semua orang punya kepala di rambut," jelasnya.

"Ketika kita diminta mengusap kepala. Bahasanya Masaha artinya ambil airnya tumpahkan (telapak tangan) baru kemudian diusap dikepalanya. Kalau yang ghosala, ambil airnya (telapak tangan) kemudian tumpahkan di tempat yang akan dibasuh (wajah).

Yang dibasuh kepalanya bukan rambutnya. Jadi kalau ada laki-laki sudah dandan, sisiran rapih tiba-tiba keran dibuka yang diusap cuman rambutnya itu batal wudhunya. Tidak sah. Harus diulang," tegasnya.

Baca Juga: Sedekah yang Kabulkan Hajat, Setelah 17 Tahun Menikah Akhirnya Punya Keturunan

4. Terakhir kaki.

"Kaki dibasuh sampai dengan bagian mata kakinya," jelasnya.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan jika 4 hal diatas adalah wajib dalam wudhu, sisanya sunnah.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x