Network
“Sayyidina Ali juga tidak bisa menjawab. Semuanya pulang ke rumah masing-masing. Sampai ke rumah Sayyidah Fatimah Az-Zahra seperti kebiasaan perempuan sholehah, kalau suaminya datang yang ditanya adalah dapat ilmu apa?Bbukan dapat duit berapa?” ujarnya.
Baca Juga: Jangan Protes! Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan Cara Menyikapi Orang Tua Pilih Kasih
“Sayyidah Fatimah az-Zahra bertanya: ‘Wahai suamiku apa yang kau dapat dari Ayahanda [Rasulullah SAW]’. Sayyidina Ali menjawab ‘Kami dapat banyak. Cuma kami juga dapat pertanyaan-pertanyaan yang kami tidak bisa menjawab’, ‘Pertanyaan apa?’ Kata Sayyidah Fatimah. Kata Sayyidina Ali ‘Perempuan paling mulia seperti apa?’” sambung Buya Yahya.
Saat itu, kata Buya Yahya, Sayyidah Fatimah az-Zahra langsung memberitahu jawaban kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib tentang pertanyaan tersebut.
“Dibisikkan di telinga Sayyidina Ali. Seketika wajah Sayyidina Ali berbinar-binar,” kata Buya Yahya.
Pada esok hari, kata Buya Yahya, Sayyidina Ali bertemu dengan Rasulullah dan langsung memberikan jawaban atas pertanyaan siapa perempuan paling mulia di muka bumi.
“Jawab Sayyidina Ali, perempuan paling mulia adalah perempuan yang tidak pernah melihat laki-laki dan tidak pernah dilihat laki-laki,” tutur Buya Yahya.
“Rasulullah paham siapa yang kasih tahu. ‘Siapa yang kasih tahu?’ Sayyidina Ali malu. ‘Yang kasih tahu tentu oranh yang paling dekat denganmu Ya Rasulullah’” ujar Buya Yahya mengisahkan.
Dari kisah ini, kata Buya Yahya memiliki makna yang begitu dalam.
“Jika perempuan dilihat laki-laki merasa tidak senang. Dan kalau ada laki-laki tidak penasaran. Perempuan mulia itu, disaat dilihat laki-laki tidak merasa nyaman,” kata Buya Yahya.
