PORTAL SULUT – Beberapa orang sering mencari Khodam entah untuk kesaktian atau apapun motifnya.
Khodam ini sendiri adalah jin pendamping manusia yang kata Gus Baha mengandung konsekuensi sendiri.
Karena itu mulai sekarang berpikir dua kali untuk memasang Khodam karena ada konsekuensi tertentu kata Gus Baha.
Akan tetapi apakah konsekuensi main Khodam menurut Gus Baha? Simak keterangan lengkapnya di sini.
Khodam adalah jin pendamping yang melindungi seseorang dari marabahaya serta celaka.
Dalam dunia spiritual, Khodam ini ada pelbagai jenis yang tersebar di seluruh Nusantara.
Ada Khodam berwujud harimau, kakek-kakek, perempuan, macan putih, ular, dan lain sebagainya.
Cara mendapat Khodam ini sendiri pun bermacam-macam, ada yang lewat tirakat, ada lewat amalan, warisan, ada juga hasil mahar.
Gus Baha pun dalam salah satu ceramah menjelaskan perkara seseorang yang memelihara Khodam pendamping.
Justru dengan tegas Gus Baha memperingatkan agar kita siap tanggung konsekuensi tidak menyenangkan dari Khodam ini.
Pasalnya memelihara Khodam ini bisa membuat majikannya tersiksa bukan hanya di akhirat, tapi juga di dunia.
Dalam hukum Islam sendiri sangat dilarang untuk memasang Khodam atau jin pendamping.
Membahas Khodam atau jin pendamping, tidak lengkap rasanya kalau tidak membicarakan kisah Nabi Sulaiman.
Baca Juga: Daki Hitam Bukan Tanda Jorok, Malah Gejala Penyakit Berbahaya Terang dr. Ema Surya Pertiwi
Baca Juga: Lawan Osteoporosis dan Tulang Keropos Pakai Buah Lezat nan Sehat Ini Anjur dr. Zaidul Akbar
Pasalnya Nabi Sulaiman as menjadi kisah yang bisa kita pelajari bahwa Islam juga mengakui istilah Khodam atau jin pendamping.
“Nabi Sulaiman menguasai jin, di antara istrinya (berjumlah 1000) ada yang berperilaku tidak benar yang sering disebut Iblis,” papar Gus Baha.
Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Youtube Kajian Cerdas Official diakses 9 Agustus 2022.
“Menurut cerita, Nabi Sulaiman mempunyai cincin. Jika mau ke kamar mandi, cincin tersebut dititipkan ke istrinya,” imbuh Gus Baha.
Melihat itu, kaum jin pun mengambil cincin tersebut, lalu wajahnya bisa berubah menyerupai wajah Nabi Sulaiman as.
Jin yang menyamar tersebut duduk di singgasana serta menipu para pengikut Nabi Sulaiman as.
Baca Juga: Darah Tinggi Dan Kolesterol Langsung Normal, Cukup Minum Ramuan Herbal Ini Kata dr. Zaidul Akbar
“Lalu jin tersebut duduk di singgasana, dan seperti biasa, semuanya pun tunduk pada jin tersebut,” terang Gus Baha.
Melihat itu, Nabi Sulaiman menangis tersedu-sedu sembari berdoa kepada Allah sama persis dengan yang tertulis di surah Shad ayat ke-35.
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”
Setelah itu Allah turunkan Al-Baqarah ayat ke-102, yang isinya sebagai berikut:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir, hanya setan-setanlah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia.”
Dari ayat tersebut diketahuilah kalau praktik sihir sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu.
“Buku sihir diselundupkan, seakan-akan karangan Nabi Sulaiman, yang disebut kalau zaman sekarang Primbon,” papar Gus Baha.
Dari penjelasan tersebut, jelaslah bahwa murid kesayangan Mbah Moen tersebut menolak Khodam atau jin pendamping.
Sebab memelihara Khodam juga bisa disebut musyrik kepada Allah SWT.
Demikianlah penjelasan lengkap Gus Baha mengenai seseorang yang memelihara Khodam atau jin pendamping.
Terima kasih.***