Namun menangis di sini punya waktu spesifik, serta konteks yang jelas kata Buya Yahya.
Waktu terbaik itu terletak pada tengah malam, itulah waktu paling intim antara seorang hamba dengan Tuhannya.
“Menangis di tengah malam, di saat sendirian. Bukan menangis di depan manusia,” paparnya.
Selain itu, ketika menangis kepada Allah, kita pun ikut merenungkan segala dosa dan kesalahan yang kita perbuat di dunia.
“Dan kita harus berusaha untuk bisa menangisi kesalahan kita, dosa kita,” sambung Buya Yahya.
Bahkan kalau kita tidak bisa menangis, maka paksalah mata untuk menangis.
Baca Juga: 3 Keutamaan Sholawat Ala Ustadz Adi Hidayat, Salah Satunya Rezeki Tak Pernah Putus-putus
Lebih jauh lagi Buya Yahya nasihati kita agar berani belajar menangis di hadapan Allah.
“Sayyidina Umar mengingatkan berusaha untuk menangis, kalau kamu nggak bisa menangis ya berusaha untuk menangis, belajar menangis. Air mata yang mengucur karena takut kepada Allah tidak akan disiksa oleh Allah,” pungkas Buya Yahya.