Gus Baha Ungkap Cara Menyikapi Jika Perbuatan Maksiat yang Terjadi di Depan Mata Kita

- 5 Agustus 2022, 06:16 WIB
Gus Baha/Gus Baha Ungkap Cara Menyikapi Jika Perbuatan Maksiat yang Terjadi di Depan Mata Kita
Gus Baha/Gus Baha Ungkap Cara Menyikapi Jika Perbuatan Maksiat yang Terjadi di Depan Mata Kita /Tangkapan layar Instagram/ @ngajigusbaha/

 

PORTAL SULUT - Gus Baha mengingatkan bahwa ada cara sendiri untuk menyikapi jika maksiat terjadi di sekitar kita.

Terkadang maksiat bisa membahayakan orang di sekitar jika ditegur dengan cara yang salah, inilah yang dibahas Gus Baha.

Seperti yang kita ketahui bahwa dalam Islam ada beberapa jenis maksiat yang memang haram hukumnya, seperti: mencuri, minum minuman keras, berzinah, durhaka pada orang tua, memfitnah orang lain, serakah terhadap warisan, serta masih banyak lagi.

Baca Juga: Dengan 2 Hal ini Dijamin Rezeki Lancar dan Berkah, Kata Ustadz Adi Hidayat

Gus Baha menegaskan bahwa ada cara untuk mengingatkan jika ada di sekitar kita yang berbuat maksiat dengan cara yang baik sehingga tidak beresiko. 

Masalah memerangi kemunkaran memang perkara yang tidak mudah.

Karena ada beberapa masalah justru akan lebih besar dan berbahaya jika dipaksa harus selesai.

Dilansir PortalSulut.com yang dikutip Kendalku.com melalui kanal YouTube Santri Gayeng, Gus Baha menjelaskan apa yang diutarakan oleh Imam Nawawi di beberapa kitab.

“Nahi munkar itu wajib selagi tidak berpotensi melahirkan maksiat yang lebih besar,” kata Gus Baha mengutip perkataan Imam Nawawi.

Tetapi Gus Baha meminta masyarakat tidak salah kaprah dengan fatwa ini, Bagaimanapun nahi munkar itu wajib sampai hari kiamat, tetapi juga harus mempertimbangkan resikonya.

Baca Juga: Saat Menjelang Kematian Seseorang Akan Mengalami Tanda ini, Tanda Apa itu? Berikut Kata Gus Baha

“Tapi kita tetap yakin nahi munkar itu wajib hingga hari kiamat, tapi kita punya perhitungan, kadang nahi munkar melahirkan maksiat yang lebih besar,” kata Gus Baha.

Jika ada seserorang disekitar kita yang melakukan maksiat, Gus Baha memberikan contoh sikap yang dilakukan oleh para Ulama pada jaman dulu.

“Makanya para Ulama mempunyai tradisi misal tetangganya berbuat maksiat, biasanya ditegur secara bertahap, ibunya dulu yang ditegur, kemudian orang saleh disekelilingnya ditegur,” kata Gus Baha. 

Jadi untuk mengingatkan orang disekitar kita yang melakukan maksiat, sebaiknya tidak ditegur dengan cara yang kasar.

Baca Juga: Sering Dianggap Sepele! Kebiasaan Seperti Ini Menjadi Langkah Awal Zina Kata Syekh Ali Jaber

Kita harus mendekati keluarganya atau orang di sekitarnya dulu, dengan begitu bisa meminimalisir resiko.

Karena terkadang jika seseorang ditegur secara langsung justru tidak membuatnya berhenti tapi justru melawan dan melakukan maksiat yang lebih buruk.

“Karena mereka paham jika anak itu ditegur, yang semula dosanya hanya dangdutan berubah jadi dosa mencemooh Kyai, kadang ingin melakukan maksiat yang lebih buruk,” kata Gus Baha.***

Editor: Cadavi Lasena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah