Bolehkan Puasa Dibulan Djulhijjah sekaligus Qadha Ramadhan? Berikut Penjelasannya

- 7 Juli 2022, 04:49 WIB
Puasa
Puasa /Freepik

PORTAL SULUT – Disaat tepat pada bulan Djulhijjah ada yang namanya puasa Tarwiyah.

Yaitu puasa yang bisa dilakukan tepat pada delapan hari pertama dalam bulan Djulhijah.

Yang dimana diyakini puasa itu bisa menghapus dosa-dosa kita, dan juga banyak pahala didalamnya.

Baca Juga: Apa Itu Puasa Tarwiyah? Berikut Adalah Cerita Singkat Apa Dan Bagaiman Puasa Tarwiyah Itu

Akan tetapi, apakah bisa puasa Tarwiyah atau Puasa Arafah dibulan Djulhijjan bisa di Qadha Ramadhan?

Lalu bagaimana dengan orang yang punya hutan puasa Ramadhan sebelumnya?

Dilansir dari sebuah Instagram resmi nuonline_id yang diunggah pada Rabu 06 Juli 2022, yang berjudul “Bolehkan Puasa Djulhijjah Sekaligus Qadha Ramadhan?”.

Pada puasa Arafah memiliki keutamaan begitu besar.

Oleh karena itu para ulama memasukkan pouasa Arafah ini dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan (muakkad).

Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “puasa hari Arafah dapat menghapus disa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharam) dapat menghapus dosa setahun yang lalu”. (HR. Muslim)

Baca Juga: Kapan Waktu Puasa Sunnah Tarwiyah? Inilah Hari Yang Tepat Untuk Puasa Tarwiah Beserta Doa Sebagai Niat Puasa

Lalu bagaimana dengan mereka yang masih mempunyai hutan puasa dibulan Ramadhan yang lalu?

Menurut Syekh Zakaria Al-Anshari, Qadha puasa Ramdhan tetap sah.

Sedangkan ia sendiri tetap mendapatkan keutamaan yang didapat oleh mereka yang telah puasa dengan nuat puasa sunnah Arafah.

“(puasa Asyura). Al-Barizi berfatwa bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura misalnya untuk Qadha atau nazar puasa, maka ia juga mendapatkan pahala puasasunnah Asyura. Pandangan ini disepakati oleh Al-Ushfuwani, Al-Faqih Abdullah An-Nasyiri, Al-Fiqih Ali bin Ibrahim bin Shalih Al-Hadhrami. Ini juga adalah pandangan yangMuktamad. (puasa hari Asyura dihitung oleh Allah) Hikmah dibalik ganjaran penghapus dosa dua tahun untuk puasa Arafah dan setahun untuk puasa Asyura. Ini karena Arafah adalah harinya umat Nabi Muhammad SAW, karena sifat dari puasa Arafah bersifat khusus. Sementara puasa Asyura adalah umat Nabi Musa as.” ***

 

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x