Masa Depan Anak Jadi Cerah, Lakukan Warisan Luhur Mbah Moen Ini

- 2 Juli 2022, 09:12 WIB
Masa Depan Anak Jadi Cerah, Lakukan Warisan Luhur Mbah Moen Ini
Masa Depan Anak Jadi Cerah, Lakukan Warisan Luhur Mbah Moen Ini /*/Instagram.com @ppalanwar

PORTAL SULUT – Kiai kharismatik Mbah Moen semasa hidupnya mewariskan pitutur luhur bagi orang tua.

Warisan tersebut berupa nasehat bagi orang tua agar selalu memperhatikan anak -anaknya, untuk masa depan.

Dengan memperhatikan wejangan ini para orang tua akan berupaya sekuat tenaga untuk mendidik anak.

Baca Juga: Jika Berdoa Pada Waktu Ini, Para Malaikat Ikut Mengaminkan Doa Kamu Kata Ustadz Adi Hidayat

Bahkan Mbah Moen mencontohkan bagaimana perjuangan kakeknya, orang tuanya, hingga dirinya sendiri dalam memperjuangkan anak-anaknya hingga dadi uwong (sukses).

Warisan nasehat Mbah Moen ini ternyata terinpirasi pengalaman hidupnya dalam memelihara ayam.

Mbah Moen mengumpamakan para orang tua dalam mendidik anaknya agar jangan seperti ayam.

"Dadi wong ojo koyo pitik," ucap Mbah Moen.

Pitutur luhur tersebut terinspirasi, ketika beliau mengelola usaha ternak ayam.

Mbah Moen melihat perilaku ayam terhadap telur dan anaknya, sehingga tercipta kalimat 'Dadi Wong Ojo Koyo Pitik,”

Lantas, makna apa 'Dadi Wong Ojo Koyo Pitik', itu apa?

Seperti yang dikutip Portal Sulut, 8 Agustus 2020, dari Youtube Ngaji bareng Mbah Kiai.

Baca Juga: Jangan Lewatkan 1 Sholat Sunnah Ini, Pahalanya Lebih Baik daripada Dunia dan Seisinya Kata Ustadz Abdul Somad

Mbah Moen memberi nasehat agar hidup kita tidak seperti ayam.

Berikut ceramah singkatnya:

Mbah Moen mengatakan saat tahun 1978 dirinya pernah fakir (miskin), tidak punya pekerjaan selama 7 tahun.

Dirinya keluar dari anggota DPR, keluar dari kepala pasar, dan keluar dari pegawai pelelangan.

"Saya fakir atau miskin tahun 1978,” tuturnya.

"Saya keluar dari pekerjaan karena saya ingin jadi kiai,” tegasnya.

Karena ingin mencukupi hidupnya, beliau memelihara ayam.

Dari pengalaman memelihara ayam beliau mendapat 2 hikmah, pertama bahwa ayam itu punya sayap kenapa tidak bisa terbang.

"Itu kan aneh, berati ada sesuatu,” tuturnya.

Mbah Moen melanjutkan ceritanya, hikmah kedua, telurnya bisa diganti dengan telur yang lain.

Baca Juga: Kapan Larangan Potong Kuku dan Rambut Sebelum Kurban Berlaku? Ini Penjelasaan Ustadz Adi Hidayat

"Saya pernah ganti dengan telur bebek, ayamnya tidak tahu. Apakah itu tidak bodoh?,” ucapnya.

Menurut Mbah Moen, bodohnya bodoh hewan di dunia itu adalah ayam. "Karena ayam punya sayap tetapi tidak bisa terbang, yang kedua ayam tidak tahu telurnya, jika diganti,” ungkap Mbah Moen.

"Bahkan setelah menetaspun mereka tidak tahu kalau itu bukan anaknya,” tutur Mbah Moen lagi.

Dari kisah memelihara ayam tersebut, Mbah Moen, mengatakan kenapa bangsa Indonesia itu bodoh?

"Karena para orang tua tidak tahu anak-anaknya,“ kata Mbah Moen.

Mbah Moen mengatakan mereka tidak berupaya mencari jalan agar anaknya pintar. "Jangan hanya berharap dari beasiswa saja,” tegasnya.

“Supaya benar-benar anakmu menjadi orang dan hidup mulia, harus di didik dan diupayakan untuk pendidikan yang layak,” tambahnya.

Tidak perduli orang tuanya miskin kata Mbah Moen, anak harus dipintarkan.

Mbah Moen kembali menegaskan jadi orang itu jangan seperti ayam, tidak tahu telurnya, tidak tahu anaknya. "Punya sayap tidak bisa terbang,” terangnya.

Baca Juga: Tips Rumah Tangga Bahagia, Tiap Hari Baca dan Perhatikan 2 Hal Ini Kata Syekh Ali Jaber

"Pintarnya anak sebab dididik oleh orang tuanya, inilah Allah memberikan petunjuk,’ tegasnya.

“Jadi ilmu ayam jangan dipakai, yang tidak tahu anaknya dan telurnya,” tegasnya.

Makna yang bisa diambil adalah kita harus memperhatikan anak, harus diberikan pendidikan yang layak, jangan dibiarkan begitu saja, anak-anak harus dibuat pandai, jangan sampai bodoh. Semua perlu perjuangan. Semoga bermanfaat.***

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x